Jumat 24 Apr 2020 20:49 WIB

Setelah Pandemi, Masyarakat Diharapkan Terbiasa Hidup Bersih

Kebiasaan membersihkan diri demi menghindari virus harus dilanjutkan.

Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika kelak pandemi corona bisa diatasi, masyarakat Indonesia diharapkan terbiasa dengan pola hidup bersih. Ketua DPP Nasdem Bidang Lingkungan Hidup Lusyani Suwandi mengatakan, alat penunjang kebersihan yang kini menjadi barang wajib dalam menjalani kehidupan sehari-hari, harus terus menjadi kebutuhan utama masyarakat.

Atas dasar harapan tersebut, sosok yang akrab disapa Lusy ini berencana mendistribusikam hand sanitizer pada warga di tempat tempat umum, seperti halte bus, pasar, stasiun MRT, KRL dan lain lain. Dia mengatakan, untuk pembagian hand sanitizer di Jakarta, akan dilaksanakan pada Sabtu (25/4).

“Ini sisi positif yang kita harapkan. Jadi walaupun nanti wabah corona ini sudah selesai, masyarakat sudah terbiasa menjaga kebersihan,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/4).

Sebagai dampak Covid-19, saat ini orang yang bekerja, terpaksa tidak bisa melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan mencari nafkah sehari-hari. 

Taks sedikit pekerja yang terpaksa dirumahkan, bahkan tidak sedikit yang diPHK. Lusy sedang memikirkan bagaimana menggerakkan orang orang yang saat ini berada di rumah, agar tetap produktif dan menghasilkan tanpa harus keluar rumah, minimal untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

“Sekarang ini jangankan cari uang, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari saja serba sulit. Saya paham apa yang dialami ibu ibu rumah tangga, ketika suami mereka tidak lagi bisa mencari nafkah, atau bahkan dia sendiri kehilangan pekerjaan, sementara kebutuhan sehari hari harus terpenuhi,” kata asal Provinsi Bangka Belitung ini. 

Lusy mengatakan, Pedagang Kaki Lima (PKL) juga merupakan pihak yang paling terdampak. Jika memungkinkan ada aplikasi yang dapat membuat PKL bekerjasama dengan ojek online. 

Dengan aplikasi tersebut, diharapkan menjadi wadah untuk mengumpulkan PKL agar tetap dapat berjualan dari rumah masing masing, tanpa keluar rumah. 

Penjual makanan yang biasanya menjajakan dagangan di pinggir jalan, kini dari rumah dapat melayani pelanggan pelanggannya. Begitu juga pedagang barang barang kebutuhan lainnya. 

Selama ini, kata Lusy, para PKL belum sepenuhnya dapat berjualan online dan tidak semuanya sudah bekerjasama dengan startup ojek online, sehingga mereka sulit bersaing, apalagi ditengah situasi semua orang berada di rumah seperti sekarang. 

Tapi Lusy yakin, kondisi sulit saat ini akan segera berlalu. 

Untuk itu Lusy mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk optimistis dan percaya pada pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi, dapat mengatasi setiap kesulitan. 

“Kita bangsa besar, yang sudah biasa berjuang, kita pasti bisa dan kuat melewati cobaan ini,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement