Sabtu 25 Apr 2020 04:33 WIB
haji

Kisah Syair Makkah Pada Tahun 1889

kisah syair Makkah

Masjidil Haram 1935
Foto: gahetna.nl
Masjidil Haram 1935

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh: Muhammad Subarkah, Jurnalis Republika

Dalam buku ‘Naik Haji Di Masa Silam’ karya Henry Chambert-Loir dikisahkan tentang sebuah syair amat pendek yang pernah dimuat dalam korab ‘Bintang Soerabja’ tanggal 18-19 Desember 1880.

Uniknya, ejaan yang digunakan serta tanda tangan tiga huruf dapat memberi kesan bahwa pengarangnya seorang Peranakan. Namun, kedua petunjuk tidak memadai. Ejaan  tersebut (misalnya ‘gilo goemi lauw’ untuk ‘kilau kemilau’ sebenarnya digunakan dalam berbagai sajak popular masa itu, bukan oleh penulis Tionghoa saja.

Syair Mekah yang terakhir ini diedit di bawah ini berdasarkan salinan tangan yang dibuat oleh Prof. Claudine Salmom tahun 1992. Larik-larik syairnya diset dua per baris di bawah ini (seperti biasa dalam syair-syair masa itu) meskioun dimuat satu persatu per barik dalam Koran ‘Bintang Soerabaja’.

 

Islam. Zuilengalerij op het Plein van Abraham bij de Grote Moskee. Mekka, Saudi-Arabië, 1935.  

  • Keterangan foto: Suasana di dalam Masjidil Haram tahun 193

Mari kita nikmati keunikan sebagian Syair Mekkah yang ditulis pada tahun 1889 itu:

Bismilah moelai disebut

Doenia achirat tida  loepoet

Alhamdoelillah poeji jang dakik

Selawatken Nabi Rosoel jang sidik

Aman bakdoe ini lah mala

Sebab bertjinta siang dan malam

Dengerken toean soetoe tjerita

Atipoen soesah si mata-mata

Sebelas malem doedoek di Joedah

Di sewa onta bareng jang moedah

Semalem sampai ke Meka

Kemudian tawab koeliling Kakbah

 

Hande dan toen baik dengarken

tiada boleih saia perikenen

Masjidl Charam piker kabarken

Indahnya tiada dapat di mitsalken

Masjidil Charam terlaloe adjaib

Dihimpoenken doenia kerib dan baik

Boewaran Radja Aroel arasit

Tiadalah doea hanjalah waib

Setengah bolet roepanya idjauw

Berkoeliling koeliling bertandjoeng poelauw

Di tempoek panas gila goemi laiw

Tengah tengahnja di pandeng silauw

Atas Masjid terlaloe indah

Di pandeng djaoeh di sangka pilah

 

Baotoe berapet bagi ditatah

oepama pajung berkembang soeda

……………….

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement