Jumat 24 Apr 2020 16:08 WIB

Pompeo: AS Mungkin tidak Danai Lagi WHO

Menlu AS mengatakan pemerintahan Trump mungkin tak akan pernah danai WHO lagi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington. Menlu AS mengatakan pemerintahan Trump mungkin tak akan pernah danai WHO lagi. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Sait Serkan Gurbuz
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington. Menlu AS mengatakan pemerintahan Trump mungkin tak akan pernah danai WHO lagi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan pemerintahan Presiden Donald Trump mungkin tidak akan pernah mendanai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali. Pompeo menyebut perlu ada perombakan di lembaga tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Rabu (22/4) malam waktu setempat, Pompeo menyebut perlu ada perbaikan struktural dari WHO untuk memperbaiki kekurangannya. Saat ditanya apakah dia mendesak perubahan dalam kepemimpinan WHO, Pompeo menjawab hal itu belum cukup.

Baca Juga

"Lebih dari itu, mungkin AS tidak pernah dapat kembali menjamin uang pembayar pajak AS pergi ke WHO," ucapnya.

Kemudian dalam wawancara dengan acara radio pada Kamis (23/4), Pompeo mengisyaratkan bahwa Pemerintah AS akan bekerja sama dengan organisasi lain untuk menggantikan peran WHO. "Kami akan melihat secara tepat masalah itu," ujarnya.

Menurut Pompeo, selama WHO bekerja dan berfungsi dengan baik, AS akan tetap menjadi bagian darinya. "Ketika WHO tidak memberikan, padahal sebenarnya gagal mendapatkan hasil yang diinginkan, kami akan bekerja dengan mitra di seluruh dunia untuk memberikan struktur, bentuk, model tata kelola, yang benar-benar akan memenuhi tujuan yang dimaksud," ujarnya.

Trump memutuskan membekukan sementara pendanaan untuk WHO pada Selasa (14/4) pekan lalu. Dia menuding WHO telah salah mengelola dan menutupi krisis Covid-19. Trump pun menganggap WHO bersikap China-sentris.

"Dengan pecahnya pandemi Covid-19, kami memiliki keprihatinan mendalam tentang apakah kedermawanan Amerika telah dimanfaatkan sebaik mungkin. Kenyataannya adalah bahwa WHO gagal memperoleh dan berbagi informasi secara tepat waktu serta transparan," kata Trump.

AS merupakan pendonor terbesar bagi WHO. Tahun lalu, negara ini menyumbangkan dana sebesar 400 juta dolar AS atau sekitar 15 persen anggaran WHO.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement