10 Hari Pertama Ramadhan dan Hadits Soal Keutamaannya

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah

Jumat 24 Apr 2020 06:54 WIB

10 hari pertama Ramadhan mempunyai sejumlah keistimewaan. Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay 10 hari pertama Ramadhan mempunyai sejumlah keistimewaan. Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam Indonesia secara serentak menjalani hari pertama Ramadhan 1441 Hijriyah pada Jumat (24/4). 

Sepuluh hari pertama pada bulan suci ini memiliki keistimewaan tersendiri, karena Allah SWT membukakan pintu rahmat yang sebesar-besarnya bagi hamba-Nya yang ikhlas menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan.

Baca Juga

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Ramadhan itu adalah bulan yang awalnya penuh dengan rahmat. Di pertengahannya penuh dengan ampunan. Dan, di ujungnya pembebasan dari afiqzab neraka.”

Dalam buku "M Quraish Shihab Menjawab” dijelaskan, hadits itu diriwayatkan Ibnu Huzaimah dalam kitab sahihnya dan dia menilai bahwa hadits tersebut sahih. Selain itu, menurut Prof Quraish Shihab,  juga diriwayatkan Al Baihaqi serta Abu As Syekh dan Ibnu Hibban.

Menurut Prof Quraish, hadits tersebut sebagian dari khutbah Jumat Nabi pada akhir Sya’ban. Demikian sahabat Nabi Salman Al Farisi menjelaskannya. 

Untuk mengetahui secara lebih lengkap Prof Quraish menyarakan untuk melihat dalam kitab “at-Targhib wa at-Tarhib, jilid II, halaman 94.

Pada 10 hari pertama bulan Suci Ramadhan, mungkin umat Islam masih harus beradaptasi dengan penuh kesabaran untuk melaksanakan ibadah puasa dan mengerjakan amalan-amalan yang dicintai Allah SWT. Bagi umat Islam yang bersabar, maka akan mendapatkan rahmat Allah SWT.

Selain itu, agar Allah membukakan pintu rahmat pada Ramadhan ini, umat Islam juga harus berbelaskasih terhadap sesama manusia. 

Apalagi, saat ini tengah terjadi pandemi wabah Covid-19 yang membuat banyak masyarakat terdampak secara ekonomi.

Bulan suci Ramadhan memang merupakan momentum yang tepat untuk saling berbagi rahmat. 

Dengan berpuasa, seorang mukmin diharapakan lebih mampu mengasihi orang-orang miskin yang kelaparan. Berpuasa adalah jalan agar mukmin berempati dan membantu sesama manusia