Kamis 23 Apr 2020 23:32 WIB

Positif Covid-19 di Kaltim Jadi 74 Orang

Total PDP di Kalimantan Timur mencapai 427 orang.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kasus positif COVID-19 di Provinsi Kalimantan Timur menjadi 74 orang, setelah adanya tambahan lima orang berdasarkan update Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Kamis (23/4).

Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak menjelaskan tambahan lima kasus positif tersebut empat orang di antaranya teridentifikasi dalam kluster ijtima ulama di Gowa, Sulawesi Selatan. Sedangkan satu kasus lainnya adalah pelaku perjalanan dari Jakarta, yang memiliki riwayat penerbangan yang sama dengan pasien BPN 17.

“Satu kasus di Kutim, satu di Samarinda dan tiga kasus di Bontang,” sebut Andi merinci tambahan kasus positif Covid-19 di Kaltim kepada awak media, melalui video conference, Kamis (23/4) malam.

Di samping penambahan kasus positif ini, lonjakan kasus juga ikut terjadi pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP) yakni ada 26 tambahan PDP, hingga total kasus mencapai 427 orang. Lonjakan PDP Covid-19 ini diketahui masih didominasi oleh pasien dari Klaster Ijtima Gowa. Seperti halnya 15 PDP tambahan yang ada di Kota Samarinda.

“Seluruhnya, memiliki hasil rapid test yang reaktif. Pasien dirawat di RS Karantina Bapelkes Samarinda,” kata Andi Ishak.

Sedangkan, tambahan PDP lainnya, ada 3 kasus di Kabupaten Kutai Kartanegara, 2 di Kutai Timur, 3 di Kota Balikpapan serta 3 kasus lain di Bontang yang hari ini ditetapkan terkonfirmasi positif corona.

Hingga saat ini, Andi juga melaporkan masih ada 163 sampel swab yang mereka tunggu hasil laboratoriumnya dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

Sedangkan, untuk orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 di Kaltim, lanjut dilaporkan Andi ada tambahan 54 ODP, hingga total pemantauan saat ini mencapai 6418 orang. “Selesai pemantauan ada 6418 orang. Masih dalam proses pemantauan ada 1070 orang lagi,” ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement