Jumat 24 Apr 2020 03:52 WIB

Kendaraan Pelat Luar Kota Ramaikan Pantura Cirebon

Sehari sebelum larangan mudik kendaraan pelat luar kota banjiri pantura

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pemudik sepeda motor melintasi Jalan Raya Pantura, Cirebon, Jawa Barat. Sehari sebelum larangan mudik kendaraan pelat luar kota banjiri pantura. Ilustrasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemudik sepeda motor melintasi Jalan Raya Pantura, Cirebon, Jawa Barat. Sehari sebelum larangan mudik kendaraan pelat luar kota banjiri pantura. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON - Kendaraan berpelat nomor luar Kota Cirebon, baik roda empat dan roda dua, meramaikan jalur Pantura sehari sebelum penerapan kebijakan larangan mudik oleh pemerintah. Pada Kamis (23/4) sore kendaraan yang melintasi jalur pantura Cirebon terpantau ramai terutama mereka yang berpelat nomor luar daerah dan kebanyakan dari wilayah Jabodetabek.

Seorang pengendara motor asal Kabupaten Brebes, Ahmad, mengatakan terpaksa pulang kampung lebih awal karena di tempat dia merantau juga sudah sangat sepi. "Saya terpaksa pulang, karena di tempat kerjaan juga sudah sepi," katanya, Kamis.

Baca Juga

Ahmad yang merupakan seorang pedagang mengaku selama masa pandemi Covid-19 jualan sangat sepi. Apalagi di tempatnya berjualan di Tangerang sudah diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Selain itu, pada Jumat (24/4) pemerintah juga akan melarang mudik bagi semua warga sehingga Ahmad memilih pulang kampung lebih cepat. Dia mengaku akan menaati ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga setelah tiba di kampung halaman akan melapor ke RT dan RW setempat.

"Nanti kita lapor ke pihak RT dan desa. Kita harus ikut imbauan pemerintah," katanya.

Pemudik lain asal Kabupaten Tegal, Wayud, mengaku pulang kampung lebih awal sebelum ada penerapan larangan mudik karena biaya hidup di perantauan yang sangat besar. "Mending di kampung saja. Biaya hidup juga lebih murah dan keluarga juga disana," kata Wayud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement