Kamis 23 Apr 2020 17:58 WIB

AP II Prediksi Pendapatan 2020 Meleset dari Target

AP II akan menggenjot pendapatan dari sektor selain aeronautika.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin. Awaluddin menyatakan, perusahaan memproyeksi pendapatan tahun ini melesat dari target.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin. Awaluddin menyatakan, perusahaan memproyeksi pendapatan tahun ini melesat dari target.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi pandemi virus corona atau Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi PT Angkasa Pura (AP) II (Persero). Perusahaan memprediksi pendapatan tahun ini akan kurang dari target yang ditetapkan.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin memprediksi pendapatan perusahaan tahun ini kurang dari target. "Hingga akhir tahun ini, pendapatan perseroan diperkirakan dapat mencapai sekitar 60 persen hingga 70 persen dari target awal yang sebesar Rp 12,8 triliun," kata Awaluddin, Kamis (23/4). 

Baca Juga

Awaluddin menjelaskan, jumlah penumpang pesawat saat ini memang tengah menurun yang berdampak pada pendapatan aeronautika AP II. Meskipun negitu, Awaluddin memastikan AP II akan menggenjot pendapatan dari sektor lainnya seperti memaksimalkan utilisasi dari non-performing asset seperti lahan kosong, serta dari titik komersial yakni ritel dan sebagainya.

"Pendapatan dari pengelolaan kargo kami perkirakan juga masih bisa lebih baik," ucap Awaluddin.

Selain itu, Awaluddin mengatakan AP II juga sedang mengkaji untuk melakukan diversifikasi portofolio anak usaha. Hal tersebut dapat dilakukan melalui kemitraan strategis yang dilakukan AP II. 

Saat ini, fase business survival yang tengah dilakukan AP II sepanjang penyebaran Covid-19 masih terjadi.  Dia menegaskan, AP II tetap berkomitmen untuk menjaga konektivitas transportasi udara nasional. 

"Komitmen ini kami lakukan dengan mengedepankan aspek kesehatan, keamanan dan keselamatan, serta tetap berupaya menjaga kinerja keuangan perusahaan di tengah pandemi Covid-19," kata Awaluddin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement