REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terjadi penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 357 orang dalam 24 jam terakhir di Indonesia. Sehingga total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sampai saat ini sebanyak 7.775 orang. Dari jumlah tersebut, sudah ada 960 pasien yang dinyatakan sembuh dengan penambahan dalam satu hari terakhir sebanyak 47 orang.
Sementara itu, terjadi penambahan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 11 orang, sejak Rabu (22/4) sampai Kamis (23/4). Total pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sampai saat ini sebanyak 647 orang. Artinya, rasio kematian terhadap jumlah keseluruhan pasien positif Covid-19 sebesar 8,32 persen.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, saat ini sudah ada 43 laboratorium yang bisa melakukan pemeriksaan real time PCR sebagai penegakan diagnosis infeksi virus corona.
Per Kamis (23/4) ini, pemerintah sudah memeriksa sebanyak 59.935 spesimen dari pasien terduga dan pasien positif. Angka ini didapat dari 48.647 orang. Seperti diketahui, seorang pasien terduga atau yang sudah positif Covid-19 bisa melakukan lebih dari satu kali pemeriksaan spesimen untuk memastikan kondisinya.
Pemerintah juga merilis perkembangan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Jumlah ODP di Indonesia per hari ini sebanyak 195.948 orang dan jumlah PDP sebanyak 18.283 orang.
"Sebagian besar ODP sudah selesai dipantau dan dalam keadaan sehat. Seluruh provinsi telah terdampak Covid-19 dan tersebar di 267 kabupaten/kota di seluruh Indonesia," ujar Yurianto, Kamis (23/4).
Khusus pasien sembuh, DKI Jakarta mencatatkan diri sebagai provinsi dengan jumlah pasien sembuh terbanyak yakni 326 orang. Menyusul berikutnya, Jawa Timur dengan 112 pasien, Jawa Barat dengan 87 pasien, Sulawesi Selatan dengan 80 orang, dan Bali dengan 50 orang.
Yurianto juga kembali mengulang pesannya kepada masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah dalam menjaga jarak. Masyarakat diminta menggunakan masker saat bepergian. Yurianto juga meminta masyarakat menghindari bepergian yang tidak mendesak dan tetap produktif di rumahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
