Kamis 23 Apr 2020 15:27 WIB

Menlu Retno: Kemitraan ASEAN dan AS Bisa Bantu Atasi Pandemi

Menlu Retno menekankan kemitraan ASEAN dan AS untuk hadapi pandemi Covid-19.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi
Foto: kementerian luar negeri ri
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menekankan bahwa kemitraan strategis ASEAN dan Amerika Serikat (AS) dapat dimanfaatkaan dalam penanganan pandemi Covid-19. Hal tersebut Menlu sampaikan pada kesempatan pertemuan tingkat menlu ASEAN dan AS secara virtual, Kamis (22/4).

"Dalam pertemuan tersebut, kita menekankan, meski masing-masing negara menghadapi tantangan berat di dalam negeri, namun apabila kita bersatu dan saling membantu, maka beban akan menjadi lebih ringan," ujar Menlu Rento kepada wartawan pada konferensi pers virtual usai pertemuan tersebut.

Baca Juga

Perteman terebut dihadiri dan dibuka oleh Sekjen ASEAN Lim Jock Hoi, kemudian dihadiri pula oleh Menlu AS Mike Pompeo, dan seluruh menlu negara anggota ASEAN. Dalam hal ini, Indonesia selalu mengusulkan kerja sama inovatif karena kondisi kini tak memungkinkan bekerja dengan cara yang biasa terutama untuk memnuhi kebutuhan alat medis dan obat-obatan.

Menlu RI menegaskan dua kerja sama yang dilakukan ASEAN dan AS, yakni jangka pendek dan jangka panjang dalam menghadapi pandemi. "Untuk jangka pendek, Indonesia menegaskan pentingnya kerja sama dalam pengembangan vaksin. Jadi, kalau vaksin sudah tersedia, Indonesia secara konsisten menekankan aksesibilitas vaksin bagi negara berkembang dan least developed countries dengan harga yang terjangkau," ujar Menlu Retno.

Sementara dalam jangka panjangnya, menurut Indonesia, kerja sama ASEAN dan AS ke depannya harus difokuskan untuk memperkuat resiliensi pada sistem kesehatan. Antara lain melalui pengembangan struktur pengendalian penyakit di seluruh wilayah.

Indonesia juga mengusulkan realokasi dana Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) di bawah program Pertumbuhan Inklusif di ASEAN melalui Inovasi, Perdagangan, dan E-commerce (IGNITE), dan Kemitraan untuk Optimalisasi Regional dalam Komunikasi Politik KEamanan dan Sosial Budaya (PROSPECT). "KIta juga menekankan kepada AS dalam kerangka ASEAN pentingnya kepemimpinan global yang kuat, bersama, dan terkoordinasi untuk mengatasi pandemi, dan dampaknya terhadap sosial ekonomi dengan baik," katanya.

AS yang merupakan mitra strategis ASEAN telah memberikan total bantuan senilai 35,3 juta dolar AS untuk penanganan wabah Covid-19 di kawasan. Khusus untuk Indonesia, alokasi dana bantuan sebesar lebih dari tiga juta dolar AS yang disalurkan melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah lembaga riset dalam bentuk laboratorium, pengawasan, dan peneyediaan alat kesehatan seperti alat perlindungan diri dan reagen.

Menlu Pompeo menegaskan kembali komitmennya untuk bekerja bersama dengan ASEAN dan pemulihan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement