Rabu 22 Apr 2020 22:33 WIB

Pemerintah Imbau WNI di Malaysia tidak Mudik ke Indonesia

Pemerintah mengimbau WNI yang ada di Malaysia tidak mudik ke Indonesia

Pekerja Migran di Malaysia (ilustrasi)
Foto: ANTARA /Aswaddy Hamid
Pekerja Migran di Malaysia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengimbau warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia tidak mudik. Pemerintah akan terus membagikan paket bantuan sembako bagi para WNI yang terdampak kebijakan pembatasan pergerakan di Malaysia.

"Terkait pembatasan pergerakan di Malaysia, pemerintah Indonesia aktif membagikan pasokan sembako. Ini juga menjadi salah satu aspek yang dilakukan untuk membuat WNI kita tetap tinggal di sana dan tidak memutuskan pulang ke Tanah Air," ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat menyampaikan keterangan pers secara virtual dari Jakarta, Rabu (22/4).

Baca Juga

Hingga 21 April 2020, sebanyak total 171.864 paket bantuan sembako telah dibagikan kepada para WNI yang paling rentan, karena mata pencariannya di Malaysia terdampak wabah Covid-19. Menurut Faizasyah, paket bantuan tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan mendasar para WNI, yang sebagian besar bekerja di sektor informal, sampai memasuki bulan Ramadhan.

Selain di Malaysia, imbauan agar WNI tidak mudik juga disampaikan oleh Duta Besar RI di Singapura mengingat pola kecenderungan WNI yang pulang ke kampung halaman saat mendekati Hari Raya Idul Fitri berasal dari dua negara tetangga Indonesia itu.

"Sejalan dengan imbauan pemerintah untuk tidak melakukan mudik, perwakilan RI di luar negeri juga telah mengimbau masyarakat kita di sana," kata Faizasyah.

Guna mencegah penyebaran Covid-19, Presiden Joko Widodo telah melarang seluruh masyarakat Indonesia mudik ke kampung halaman saat menyambut Idul Fitri 1441H pada akhir Mei mendatang. Keputusan itu diambil dalam rapat terbatas melalui konferensi video pada Selasa (21/4), karena Presiden tidak ingin mengambil risiko penyebaran Covid-19 lebih luas lagi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement