Rabu 22 Apr 2020 22:24 WIB

Hasil Rapid Test Ponpes Temboro, 31 Santri Positif

Mereka yang dinyatakan positif akan jalani isolasi dan tes swab.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas menunjukan alat rapid test.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas menunjukan alat rapid test.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso mengungkapkan, hingga saat ini, Gugus Tugas, telah melakukan rapid test terhadap 305 santri dan ustaz di Ponpes Al Fatah Temboro. Rapid test dilakukan menyusul adanya 43 pelajar asal Malaysia yang baru pulang dari Pondok Pesantren Al Fatah, dinyatakan positif Covid-19.

Kohar menjelaskan, dari hasil rapid test yang digelar, ada sebanyak 31 orang yang dinyatakan reaktif atau positif. Sesuai standar prosedur, mereka yang dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test, akan dilakukan tes swab dan diisolasi.  "Tes swab dilakukan di sana (Temboro), kemudian di bawa ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) kemenkes di Surabaya," kata Kohar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (22/4).

Baca Juga

Kohar melanjutkan, pihaknya kemungkinan masih akan melakukan rapid test terhadap santri lainnya, sebagai langkah tracing atas adanya santri asal Malaysia yang dinyatakan positif Covid-19. "Nanti kita lihat lebih jauh lagi apakah masih ada lingkaran berikutnya yang perlu kita evaluasi," ujar Kohar.

Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur sebelumnya membawa 1.200 alat rapid test ke Magetan, dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus Corona. Wilayah di Sekoyaran Ponpes Al Fatah Temboro juga telah dilakukan isolasi, karena masuk ke dalam zona merah. Diharapkan langkah tersebut bisa menekan penularan Covid-19 do wilayah setempat.

Di Jatim, hari ini, ada tambahan 34 orang pasien positif Covid-19. Dari tambahan pasien baru tersebut, empat di antaranya berasal dari Magetan. Kohar mengaku, belum mendapat informasi detail laporan empat pasien tambahan baru asal Magetan tersebut. Tetapi ia memastikan, keempatnya bukan klaster Temboro. 

"Bukan. Itu pasien (yang sudah dites sebelumnya) baru diumumkan Kementerian Kesehatan hari ini. Jadi yang di tes-tes sebelumnya," ujar Kohar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement