Rabu 22 Apr 2020 21:44 WIB

Waketum Gerindra Sarankan Jokowi Copot Sri Mulyani

Sri Mulyani dinilai tak mampu membaca situasi global terhadap perekonomian Indonesia

Rep: Ali Mansur/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan kata sambutan dalam proses pelantikan dua pejabat Kemenkeu di Jakarta, Jumat (3/4).
Foto: dok. Humas Kementerian Keuangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan kata sambutan dalam proses pelantikan dua pejabat Kemenkeu di Jakarta, Jumat (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menyarankan Presiden Joko Widodo mencopot Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Alasannya menurut Arief, menteri keuangan terbaik sedunia itu dianggap tidak mampu membaca situasi global akibat pandemi virus corona, serta dampaknya terhadap perekonomian nasional.

Hal itu diungkapkan Arief merespons pernyataan Sri Mulyani atas ramalan sejumlah lembaga internasional terkait pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2020, yang akan mengalami kontraksi. Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu bahkan mengisyaratkan agar Indonesia bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk.

"Don't worry, semuanya akan baik saja dan jangan terlalu phobia dengan ucapan Sri Mulyani," ucap Arief dalam siaran persnya, Selasa (21/4).

Menurut Arief, seharusnya Sri Mulyani sebagai ekonom dan menkeu sudah bisa memprediksi sejak awal ketika Wuhan di-lockdown oleh Republik Rakyat China (RRT). Selain itu, lanjut jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya ini, Sri Mulyani semestinya sudah memetakan apa yang akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dengan adanya Covid-19 di awal Januari. Kemudian, menyiapkan skenario kebijakan ekonomi untuk mencegah dampak yang mungkin ditimbulkan akibat wabah tersebut.

 

Termasuk, lanjut Arief, opportunity apa yang sekiranya bisa memberikan keuntungan secara ekonomi bagi Indonesia. Justru, yang keluar adalah malah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19, setelah salah satu menteri kabinet terkena Covid-19.

"Ini kan bukti kalau menkeu tidak punya kemampuan memprediksi keadaan situasi global, kalau cuma menyiarkan hasil prediksi lembaga ekonomi dan keuangan dunia sih, anak SMA juga bisa," sebut Arief.

Namun Arief mengaku masih optinistis Indonesia akan mampu melewati guncangan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan kondisi perekonomian global dengan syarat Presiden Jokowi mengubah haluan ekonominya yang berbeda dengan mazhab ekonomi Sri Mulyani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement