Rabu 22 Apr 2020 19:20 WIB

Lintas Ekbis: Produk Pangan Ini Tahan Imbas Corona

.

Red: Yogi Ardhi

Pelaku usaha mengemas minuman kunyit asam produksi rumahan di Kelurahan Jombatan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (22/4/2020). Industri rumahan minuman kemasan kunyit asam tersebut tidak terdampak pandemi virus Corona, dalam sehari mereka bisa memproduksi 300-400 botol dibandingkan sebelumnya hanya 100-200 botol per harinya, karena minuman ini dianggap bisa meningkatkan daya tahan tubuh (FOTO : ANTARA/syaiful arif)

Penjual menimbang gula pasir di Pasar Besar, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (22/4/2020). Harga gula pasir di wilayah setempat melonjak dari Rp12 (FOTO : ANTARA/Makna Zaezar/)

Pedagang menata beras yang dijual di Pasar Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/4/2020).  Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memastikan harga bahan pokok di Indonesia stabil menjelang Ramadhan dan Lebaran 2020 (FOTO : ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

Pegawai melayani peserta BPJS Kesehatan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (22/4/2020). Pemerintah membatalkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan mengikuti keputusan Mahkamah Agung (MA) nomer 7 tahun 2020 tentang pembatalan kenaikan iuran jaminan kesehatan per satu April 2020 bagi peserta pekerja bukan penerima upah (PBPU) dan peserta bukan pekerja (PB) (FOTO : ANTARA/Makna Zaezar)

Penjual daging sapi melayani pembeli di Pasar Pabaeng-Baeng, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (22/4/2020). Pedagang setempat mengatakan penjualan daging sapi yang dijual Rp120 ribu per kilogram tersebut turun hingga 70 persen dari rata-rata 500 kilogram menjadi 150 kilogram per hari akibat minimnya permintaan sejak virus corona atau COVID-19 mewabah di daerah itu. (FOTO : Antara/Arnas Padda)

Sebuah kertas informasi pembatalan tiket kereta berada di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Terkait dengan larangan mudik 2020, PT Kereta Api Indonesia akan melayani pembatalan tiket kereta dengan pengembalian dana 100 persen bagi penumpang (FOTO : Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Pandemi Covid-19 menghantam hampir semua lini ekonomi di berbagai negara. Namun ada salah satu jenis usaha yang relatif bertahan bahkan meningkat saat pandemi ini datang. Seperti bisnis alat kesehatan misalnya.

Jenis usaha lain yang bertahan adalah minuman kunyit asam dalam kemasan. Industri rumahan minuman kemasan kunyit asam tersebut tidak terdampak pandemi virus Corona.

Bahkan dalam sehari mereka bisa memproduksi 300-400 botol dibandingkan sebelumnya hanya 100-200 botol per harinya, karena minuman ini dianggap bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Berikut berita foto lintas ekonomi dan bisnis selengkapnya. 

sumber : Republika, Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement