Rabu 22 Apr 2020 19:15 WIB

Kashmir akan Kembalikan Penuh Uang Jamaah Jika Haji Ditunda

Belum ada keputusan dari Saudi apakah haji tahun ini ditunda atau tidak.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Kashmir akan Kembalikan Penuh Uang Jamaah Jika Haji Ditunda.
Foto: Antara/Aji Styawan
Kashmir akan Kembalikan Penuh Uang Jamaah Jika Haji Ditunda.

REPUBLIKA.CO.ID, KASHMIR -- Otoritas Haji di Jammu dan Kashmir menjamin pengembalian penuh dana haji yang telah disetor calon jamaah haji setempat. Pengembalian ini dilakukan jika pemerintah Arab Saudi memutuskan membatalkan musim haji pada tahun ini akibat situasi pandemi virus corona atau Covid-19.

"Kami sedang menunggu keputusan yang akan diambil oleh pemerintah Saudi apakah akan mengizinkan haji tahun ini atau tidak," kata salah seorang petugas haji Jammu dan Kashmir, Abdul Salam Mir dilansir dari Greater Kashmir, Rabu (22/4).

Baca Juga

Di Jammu dan Kashmir, lebih dari 10 ribu calon haji telah menyimpan angsuran pertama mereka dan beberapa juga membayar angsuran kedua. Namun, karena pandemi Covid-19 ada kemungkinan besar haji dibatalkan tahun ini. Dari 16 ribu calon yang telah mendaftar untuk musim haji 2020, lebih dari 10 ribu dipilih oleh Komite Haji India. Sementara calon di atas usia 70 tahun tidak bisa dijatuhkan sesuai ketentuan baru.

Abdul Salam Mir mengatakan, pembayaran yang telah disetor para calon jamaah haji melalui angsuran itu aman dan akan dikembalikan jika jamaah dibatalkan. Dalam surat edaran Komite Haji India disebutkan, bahwa mempertimbangkan ketidakpastian dan situasi di seluruh dunia, cicilan ketiga akan dilakukan setelah mendapatkan konfirmasi soal haji dari Arab Saudi.

"Jumlah yang disetor oleh para calon dengan Komite Haji India aman dan dapat dikembalikan sepenuhnya kapan saja jika terjadi keputusan tak terduga di masa depan," demikian bunyi surat edaran itu.

Arab Saudi telah meminta umat Islam menunggu sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang pandemi corona sebelum berencana untuk menghadiri ziarah tahunan itu. Saudi telah menghentikan umrah sepanjang tahun karena kekhawatiran penyebaran virus corona.

Itu adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang meningkatkan ketidakpastian ibadah haji tahun ini. Selain menghentikan umrah, Arab Saudi juga telah menghentikan semua penerbangan penumpang internasional tanpa batas waktu dan pekan lalu memblokir masuk dan keluar ke beberapa kota, termasuk kota suci Mekkah dan Madinah.

Di sisi lain, biro perjalanan umrah dan haji di Jammu dan Kashmir menderita akibat pandemi Covid-19. Ada hampir 200 penyedia layanan di Kashmir yang menawarkan paket umrah. Setelah terjadi wabah ini, dan pemerintah Saudi memberlakukan pembatasan pada umrah sejak 1 Maret, ratusan biro tersebut ikut terdampak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement