Rabu 22 Apr 2020 17:19 WIB

Yaman Dapat Bantuan Alat Uji Virus Corona

Sistem kesehatan di Yaman telah hancur akibat perang

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Seorang relawan (kiri) menyemprotkan disinfektan ke tangan anak-anak pada kegiatan pensterilan daerah kumuh dari penyebaran virus Corona (COVID-19) di Sanaa, Yaman, Senin (30/3). Yaman mendapat bantuan puluhan ribu alat uji virus corona dan peralatan medis. Ilustrasi.
Foto: YAHYA ARHAB/EPA-EFE
Seorang relawan (kiri) menyemprotkan disinfektan ke tangan anak-anak pada kegiatan pensterilan daerah kumuh dari penyebaran virus Corona (COVID-19) di Sanaa, Yaman, Senin (30/3). Yaman mendapat bantuan puluhan ribu alat uji virus corona dan peralatan medis. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Sekelompok perusahaan mutinasional menyumbangkan puluhan ribu alat uji virus corona dan peralatan medis ke Yaman. Sistem kesehatan di Yaman telah hancur akibat perang sehingga membuat jutaan orang rentan terkena penyakit.

Yaman memiliki kemampuan pengujian tes virus corona sangat terbatas. Sejauh ini, Yaman melaporkan satu kasus virus corona yang dikonfirmasi oleh laboratorium. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok bantuan kemanusiaan lain telah memperingatkan bahwa pandemi virus corona akan menjadi bencana bagi penduduk Yaman.

Baca Juga

Inisiatif Internasional untuk Covid-19 di Yaman (IICY) menyatakan pengiriman alat tes pertama dan peralatan medis lainnya akan tiba pada pekan depan. Pengiriman tersebut terdiri dari 49 ribu alat pengumpul virus, 20 ribu alat tes cepat, lima alat sentrifugal, dan 24 ribu alat uji asam nukleat Covid-19. Selain itu, organisasi tersebut juga menyumbangkan 225 ventilator dan setengah juta masker.

Hingga kini, Yaman memiliki kapasitas pengujian virus corona untuk beberapa ribu orang yang disediakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain itu, negara tersebut juga menghadapi kekurangan ventilator dan alat pelindung diri bagi tenaga medis.

"Infrastruktur kesehatan Yaman tidak akan mampu mengatasi tekanan yang diberikan pada sistem oleh Covid-19. Kita semua takut bahwa hasilnya akan menjadi kerugian besar bagi kehidupan," kata Ketua IICY, Nabil Hayel Saeed Anam.

Sekitar 80 persen populasi Yaman atau 24 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Hanya separuh dari fasilitas medis di seluruh Yaman yang berfungsi dengan baik. Selain menghadapi pandemi virus corona, Yaman juga harus menghadapi wabah penyakit lainnya seperti kolera dan demam berdarah.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement