Rabu 22 Apr 2020 14:39 WIB

Jumlah Pasien Sembuh dari Covid-19 di Jabar 75 Orang

Untuk kali pertama jumlah pasien sembuh di Jabar lebih banyak dari yang meninggal.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Sejumlah personel Polisi, TNI, dan tenaga medis mengikuti simulasi pemulasaraan dan pemakaman jenazah terduga penderita COVID-19 di Mapolres Ciamis, Jawa Barat, Rabu (22/4/2020). Simulasi pemulasaraan jenazah yang digelar bersama Gugus Tugas Penanganan COVID-19 tersebut dilakukan untuk melatih kemampuan dan kesiapsiagaan petugas
Foto: ANTARA/adeng bustomi
Sejumlah personel Polisi, TNI, dan tenaga medis mengikuti simulasi pemulasaraan dan pemakaman jenazah terduga penderita COVID-19 di Mapolres Ciamis, Jawa Barat, Rabu (22/4/2020). Simulasi pemulasaraan jenazah yang digelar bersama Gugus Tugas Penanganan COVID-19 tersebut dilakukan untuk melatih kemampuan dan kesiapsiagaan petugas

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk kali pertama jumlah pasien Covid-19 di Jawa Barat yang dinyatakan sembuh menyalip pasien meninggal dunia, Rabu (22/4). Pasien sembuh, mencapai 75 orang berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) hingga pukul 11.35 WIB.

Jumlah tersebut bertambah sebanyak 19 orang dari hari sebelumnya Selasa 21 April 2020. Namun, jumlah pasien meninggal dunia pun bertambah 6 orang dari hari sebelumnya, yaitu menjadi 68 orang dari 62 orang. Hal serupa terjadi pula pada pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Dari 747, kini menembus 756 orang atau bertambah 9 orang.

Baca Juga

Sementara total jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 3.706 orang dengan jumlah selesai pengawasan sebanyak 1.661 orang dan masih proses pengawasan 2.045 orang. Sedangkan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 36.060 orang dan 25.690 orang telah selesai pengawasan. Sehingga ODP yang masih dipantau sebanyak 10.370 orang.

Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Daud Achmad, pihaknya akan terus  berupaya memotong rantai penyebaran virus Corona di Jabar. Untuk mewujudkan itu, dibutuhkan kerja sama dan kedisipilan dari berbagai pihak.

"Anggaplah diri kita ini penular, positif sehingga bisa menjaga jarak dengan orang lain. Dan mengingatkan kepada orang lain supaya menjaga jarak dengan kita," ujar Daud.

Sementara, menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat Berli Hamdani Gelung Sakti mengatakan, kesembuhan pasien, tak lepas dari kerja keras para tenaga medis dan obat-obatan yang dikonsumsi para pasien. Meski obat-obatan yang diterima Dinkes Jabar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jumlahnya baru sebagian, terbukti banyak pasien yang sembuh setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut.

"Obat-obatan yang sudah diterima meliputi oseltamivir, multivitamin, vitamin C dosis tinggi, dan pil kina. Dengan obat-obatan itulah banyak dari penderita di Jabar alhamdulillah sembuh," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement