Rabu 22 Apr 2020 13:31 WIB

Karantina 7 Hari, 10 Tenaga Medis RSUD Sawahlunto Pulang

Tenaga medis dan cleaning service RSUD Sawahlunto diperbolehkan pulang

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Tenaga medis
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Tenaga medis

REPUBLIKA.CO.ID,  SAWAHLUNTO - Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengatakan 10 orang tenaga medis dan cleaning service RSUD Sawahlunto yang sebelumnya dikarantina di Badan Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) milik ESDM di Sawahlunto kini sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sawahlunto mengkarantina sebanyak 10 orang tenaga medis dan cleaning service di RSUD Sawahlunto setelah diduga terlibat kontak dengan salah satu pasien suspect covid-19.

"Para tenaga medis kita yang kemarin  kita izinkan untuk mengakhiri proses karantina mereka," kata Deri, Rabu (22/4).

Deri menjelaskan pasien yang semula diduga positif covid-19 atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Sawahlunto sudah dinyatakan negatif covid-19. Karena itulah petugas medis dan cleaning service yang sudah menjalani karantina selama lebih kurang 7 hari sudah dianggap aman dan segera dipulangkan dari karantina.

"Jadi, para tenaga medis aman tidak terkena ancaman terjangkit," ucap Deri.

Direktur RSUD Sawahlunto Adrianof mengaku lega dengan hasil uji swab PDP Sawahlunto tersebut. Ia menyatakan bahwa yang menjadi penentu apakah seorang pasien berstatus positif atau negatif Covid-19 hanyalah dari hasil uji Swab.

"Sekarang kita sudah menerima pernyataan hasil pemeriksaan dari Laboratorium Biomedik Unand yang menjadi lembaga resmi untuk melakukan Swab test ini. Yang mana hasilnya PDP tersebut negatif Covid-19," kata Adrianof.

Sebelumnya, tenaga medis dan petugas cleaning service RSUD Sawahlunto yang terlibat kontak dengan seorang pasien PDP dikarantina gugus tugas penanganan covid-19 Sawahlunto di BDTBT. Pasien PDP tersebut dirujuk ke RS Achmad Muchtar Bukittinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement