Rabu 22 Apr 2020 02:06 WIB

Satu Lagi Warga Padang Positif Corona dari Pasar Raya

Pasar Raya disebut menjadi pusat penularan terbanyak Covid-19 di Padang

Warga menggunakan masker saat berjalan di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Senin (6/4/2020). Pemkot Padang mulai Senin (6/4/2020) mewajibkan penggunaan masker bagi setiap warga yang keluar rumah dan pendatang untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19, jika aturan tersebut dilanggar maka akan didenda dengan membayar menggunakan masker sebanyak dua buah.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Warga menggunakan masker saat berjalan di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Senin (6/4/2020). Pemkot Padang mulai Senin (6/4/2020) mewajibkan penggunaan masker bagi setiap warga yang keluar rumah dan pendatang untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19, jika aturan tersebut dilanggar maka akan didenda dengan membayar menggunakan masker sebanyak dua buah.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Satu lagi warga Padang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang sehari-hari beraktivitas sebagai pedagang di Pasar Raya Padang sehingga total pasien positif dari kluster Pasar Raya menjadi 18 orang.

"Hari ini ada dua penambahan kasus positif sehingga total semuanya menjadi 50 orang, satu orang beraktivitas di Pasar Raya Padang," kata Wali Kota Padang Mahyeldi di Padang, Selasa (21/4) melalui konferensi video.

Menurut dia temuan positif tersebut berdasarkan penelusuran riwayat kontak dari pasien positif sebelumnya dan kemudian dilakukan tes swab.

"Ada 100 orang yang dilakukan tes swab di Pasar Raya dan sampai hari ini ditemukan 18 orang positif," kata dia.

Ia menyampaikan Pasar Raya Padang menjadi pusat penularan terbanyak Covid-19 dan saat ini telah dilakukan penutupan pada lokasi yang ditemukan positif. "Selain itu juga telah dilakukan penyemprotan disinfektan dalam skala besar," kata dia.

Wali kota menyebutkan hingga 21 April 2020 jumlah pelaku perjalanan dari daerah terjangkit sebanyak 2.913 , orang tanpa gejala 480, orang dalam pengawasan 51 orang, pasien dalam pengawasan 76, konfirmasi positif 50 orang, meninggal tujuh orang, negatif 15 orang, sembuh sembilan orang, menunggu hasil 11 orang.

Terkait dengan rencana Pembatasan Sosial Berskala Besar yang akan dimulai pada 22 April 2020 pihaknya akan menyiapkan 22 check poin yang bertugas melakukan pengawasan.

Selain itu dilakukan pembatasan jumlah penumpang kendaraan pribadi dan umum sebanyak 50 persen dari jumlah penumpang yang ada dengan menjaga jarak aman dan memakai masker.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement