Rabu 22 Apr 2020 04:06 WIB

Milan akan Perluas Akses Pedestrian dan Ruang Bersepeda

Kemacetan lalu lintas di Kota Milan turun 30-75 persen selama pemberlakuan lockdown.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Kota Milan
Foto: milano.co
Kota Milan

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Milan akan memperkenalkan salah satu skema paling ambisius Eropa yang merealokasi ruang jalan dari mobil ke ruang bersepeda dan berjalan kaki, sebagai tanggapan terhadap krisis virus corona. Kota di Italia utara tersebut dan wilayah Lombardy di sekitarnya adalah di antara yang paling tercemar di Eropa, dan juga sangat terpukul oleh wabah Covid-19.

Di bawah kebijakan lockdown nasional, kemacetan lalu lintas di Kota Milan telah turun 30-75 persen, dan tentunya menurunkan polusi udara. Pejabat kota berharap untuk mencegah lonjakan penggunaan mobil karena penduduk kembali bekerja dan menghindari transportasi umum yang sibuk.

Baca Juga

Kota ini telah mengumumkan bahwa 35 km jalan akan diubah selama musim panas, dengan mempercepat perluasan jalur sepeda dan pejalan kaki di seluruh kota. Hal ini untuk melindungi penduduk ketika pembatasan Covid-19 dicabut.

Rencana tersebut diumumkan pada Selasa (21/4), termasuk pembangunan trotoar baru dan pelebaran trotoar, membatasi kecepatan kendaraan pribadi 30 km per jam, dan membuat jalur prioritas untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Wakil Walikota Milan, Marco Granelli, mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi. Jika semua orang mengendarai mobil pribadi, tidak ada ruang untuk orang, tidak ada ruang untuk bergerak, tidak ada ruang untuk kegiatan komersial di luar toko.

"Tentu saja, kami ingin membuka kembali perekonomian, tetapi kami pikir kami harus melakukannya dengan dasar yang berbeda dari sebelumnya," kata Granelli, dilansir di The Guardian, Selasa (21/4).

"Kami pikir kami harus membayangkan kembali Milan dalam situasi baru. Kita harus bersiap-siap; itulah mengapa sangat penting untuk mempertahankan bahkan bagian dari ekonomi, untuk mendukung bar, pengrajin dan restoran. Ketika itu selesai, kota-kota yang masih memiliki ekonomi semacam ini akan memiliki keuntungan, dan Milan ingin berada dalam kategori itu," tambahnya.

Jumlah penduduk Kota Milan 1,4 juta orang, dimana 55 persen di antaranya menggunakan transportasi umum untuk pergi bekerja. Perjalanan rata-rata kurang dari 4 km, membuat peralihan dari mobil pribadi ke jalan kaki akan memungkinkan bagi banyak penduduk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement