Selasa 21 Apr 2020 22:07 WIB

Jumlah Kasus Virus Corona di Arab Saudi Lampaui Angka 10.000

874 kasus terdeteksi sebagai hasil dari pengujian aktif yang dilakukan di distrik

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Jumlah kasus virus corona (Covid-19) di Arab Saudi telah melampaui angka 10.000. Pada Senin (20/4), Menteri Kesehatan Saudi, Dr. Tawfiq Al-Rabiah, memperkirakan adanya peningkatan jumlah kasus dalam beberapa hari mendatang.

Ia mengatakan, peningkatan kasus itu adalah hasil dari tes aktif untuk mengidentifikasi warga Saudi yang terinfeksi virus corona yang dilakukan pemerintah setempat. Selama 24 jam terakhir, dilaporkan ada sebanyak 1.122 kasus baru virus corona. Dari total kasus baru itu, 874 kasus terdeteksi sebagai hasil dari pengujian aktif yang dilakukan di distrik-distrik padat penduduk dan wilayah dengan risiko tinggi lainnya.

Dengan demikian, jumlah keseluruhan kasus Covid-19 di Saudi bertambah menjadi 10.484. Sejak Ahad lalu, tercatat ada enam kematian baru di Saudi. Sehingga, total angka kematian akibat virus corona di Kerajaan menjadi 103.

Enam kasus kematian itu bukanlah warga negara Saudi. Lima di antaranya adalah warga yang tinggal di Makkah dan satu lainnya tinggal di Jeddah. Juru bicara Kementerian Kesehatan Saudi, Dr Muhammad Al-Abdel Ali, mengatakan bahwa kasus yang meninggal itu berusia antara 23 hingga 73 tahun dan kebanyakan dari mereka menderita penyakit kronis.

Sejauh ini, kota suci Makkah mencatat jumlah kasus tertinggi, yakni 402 kasus. Jumlah kasus itu diikuti oleh Riyadh (200), Jeddah (186), Madinah (120), Dammam (78), Hufof (63), Jubail (39), dan Taif (16). Selanjutnya, tercatat ada lima kasus di Al-Khobar, masing-masing tiga di Buraidah dan Najran, serta satu di Al-Madda, Yanbu, Zulfi dan Diriyah.

Pemerintah Saudi telah mengerahkan tim medis untuk melakukan pengujian massal virus corona di lingkungan masyarakat di seluruh Kerajaan sejak Jumat lalu. Dalam hal ini, tes massal Covid-19 dilakukan guna memastikan kasus terdeteksi sejak dini.

"Daripada menunggu seseorang memberi tahu kami bahwa mereka telah terinfeksi dan harus mengisolasi semua orang yang melakukan kontak langsung dengan mereka, kami pergi ke lingkungan yang kami rasa mungkin memiliki banyak kasus. Kami pergi ke rumah, kami pergi ke kompleks perumahan sehingga kami dapat menemukan kasus-kasus sebelum mereka datang kepada kami," kata Al-Rabiah dalam pidato yang disiarkan televisi, dilansir di Saudi Gazette, Selasa (21/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement