Selasa 21 Apr 2020 20:25 WIB

Santri Ponpes Al-Fatah Temboro Magetan Jalani Rapid Test

Rapid test diprioritaskan untuk para santri asal Malaysia

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas medis memberi tanda pada alat test. Rapid test diprioritaskan untuk para santri asal Malaysia. Ilustrasi.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas medis memberi tanda pada alat test. Rapid test diprioritaskan untuk para santri asal Malaysia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN - Para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan menjalani rapid test deteksi virus corona jenis baru penyebab Covid-19. Rapid test ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan pemkab setempat.

Kepala Posko Darurat Bencana Non-Alam Covid-19 Kabupaten Magetan Ari Budi Santosa mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan 1.000 alat tes cepat dalam kesempatan tersebut. "Tes cepat ini diprioritaskan bagi 227 santri asal Malaysia yang masih berada di Ponpes Temboro. Sisanya diperuntukkan bagi santri atau ustadz yang teridentifikasi pernah kontak erat dengan santri asal Malaysia yang sudah pulang ke negaranya," katanya di Temboro, Magetan, Selasa.

Baca Juga

Menurut dia tes cepat tersebut dilakukan menyusul adanya pemberitaan dari Kementerian Kesehatan Malaysia. Kementerian itu menyatakan 43 mahasiswa/santri Malaysia terkonfirmasi positif Covid-19 setelah pulang dari Ponpes Al-Fatah di Temboro Magetan.

Ia mengatakan saat ini belum diketahui hasil dari tes cepat tersebut. Namun apabila ada santri yang positif, maka akan dilakukan tes swab. "Sejak pagi tadi sudah berlangsung tesnya. Diperkirakan selesai sampai malam hari karena jumlah santri yang dites banyak. Hasilnya belum diumumkan dan jika ada yang positif akan dilanjutkan ke tes selanjutnya," kata dia.

Selain melakukan tes cepat, tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magetan dan Pemprov Jatim juga melakukan penyemprotan disinfektan dan membagi ribuan masker di lokasi pondok setempat. Pemkab Magetan juga melakukan pelacakan terhadap para santri dan ustadz di Pondok Pesantren Al-Fatah. Pelacakan ini terkait keberadaan 43 santri ponpes setempat asal Malaysia yang dinyatakan positif Covid-19 setelah pulang dari ponpes tersebut.

Pemkab akan melacak orang-orang yang pernah berinteraksi dengan puluhan santri atau mahasiswa dari Malaysia tersebut. Karena itu, pihaknya meminta keterbukaan para santri untuk memudahkan upaya pelacakan agar kasus penyebaran Covid-19 di Magetan dapat diketahui dan dikendalikan.

Hingga kini Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Magetan terus melakukan upaya untuk menyelidiki klaster yang diinformasikan berasal dari Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan. Sesuai data, jumlah warga Magetan yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 10 orang. Dari 10 orang tersebut, satu di antaranya meninggal dunia, delapan lainnya telah sembuh, dan satu pasien masih menjalani perawatan di RSUD dr Soedono Madiun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement