Selasa 21 Apr 2020 18:44 WIB

Bulog Pekalongan Jamin Stok Beras Aman Hingga Enam Bulan

Stok beras Bulog Subdivre Pekalongan aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pekerja memanggul beras di gudang Bulog. Stok beras Bulog Subdivre Pekalongan aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO
Pekerja memanggul beras di gudang Bulog. Stok beras Bulog Subdivre Pekalongan aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG - Perum Bulog Subdivisi Regional Pekalongan, Jawa Tengah menjamin ketersediaan beras di gudang Bulog masih aman. Stok beras aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran 2020 bahkan enam bulan ke depan.

"Saat ini, stok beras yang tersimpan masih sekitar 30 ribu ton sehingga masih mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga enam sampai tujuh bulan ke depan," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Pekalongan Ari Apriansyah di Batang, Selasa.

Baca Juga

Terkait rencana pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tegal mulai 23 April 2020 hingga 23 Mei 2020, dia mengatakan pemkot bisa mengajukan permohonan pengadaan beras pada Bulog. Hal ini mengacu pada peraturan Kementerian Sosial.

"Dengan melampirkan syarat-syarat seperti daerah itu sedang menghadapi tanggap darurat menghadap penyebaran Covid-19, maka beras Bulog bisa didistribusikan pada warga terdampak Covid-19," jelas Ari.

Ia mengatakan masing-masing pemkab/kota dapat mengajukan permohonan beras pada Bulog maksimal 100 ton per tahun. "Untuk saat ini pemerintah daerah yang sudah mengajukan permohonan pengajuan beras pada Bulog adalah Pemkot Tegal. Namun, untuk memastikan berapa jumlah beras yang diajukan oleh pemkot, kami belum tahu," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan UMKM Kabupaten Batang Subiyanto mengatakan pemkab memastikan stok kebutuhan pokok seperti beras dan telur di wilayah setempat masih aman. Menurutnya stok kebutuhan pokok aman karena pasokannya lancar dan melimpah.

"Kami menjamin stok beras masih cukup hingga tiga bulan ke depan atau Lebaran 2020 karena stoknya masih tersimpan tujuh ribu ton beras," ungkap Subiyanto.

Ia mengatakan bahwa wabah virus corona belum berpengaruh terhadap ketersediaan bahan pangan kecuali gula pasir dan bawang putih. "Memang ada kenaikan harga gula pasir yang semula Rp 12 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 17 ribu per kilogram. Kendati demikian, kami akan bekerja sama dengan satgas pangan untuk melakukan operasi sebagai upaya mencegah kemungkinan penimbunan bahan pangan terutama gula pasir," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement