Syekh Ali Jaber Minta Muslim Ibadah Ramadhan di Rumah

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah

Selasa 21 Apr 2020 17:55 WIB

Syekh Ali Jaber Minta Muslim Ibadah Ramadhan di Rumah. Foto: Republika/Febrian Fachri Syekh Ali Jaber Minta Muslim Ibadah Ramadhan di Rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah sekaligus ulama Syekh Ali Jaber meminta masyarakat Islam di Tanah Air bersatu melawan penyebaran virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). Caranya, dengan melaksanakan ibadah selama bulan Ramadhan seperti tarawih hingga iktikaf di rumah.

Ali meminta masyarakat tidak menganggap remeh penularan virus ini karena bisa cepat menulari manusia. "Karena itu, kita harus bersatu melawan Covid-19 apalagi pemerintah sudah mengingatkan dan memberi tahu kondisi bahaya. Kita jangan panik dan takut, diam di rumah adalah solusi yang tepat," ujarnya saat konferensi video akun Youtube saluran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (21/4).

Baca Juga

Hal itu termasuk melaksanakan ibadah Ramadhan tahun ini di rumah. Ia meminta masyarakat Muslim di Tanah Air melaksanakannya di tempat tinggal.

Ia menambahkan, pelaksanaan ibadah Ramadhan tahun ini bisa dilaksanakan bersama keluarga di rumah tahun ini. Ia menambahkan ini bisa menjadi kebiasaan yang nikmat, apalagi selama ini mungkin banyak masyarakat yang jarang buka puasa, sahur dan tarawih bersama.

Ia menegaskan, sebenarnya Islam mengajarkan bumi ini bersih dan bisa dijadikan tempat shalat dimana pun termasuk di rumah apalagi dalam kondisi darurat. Bahkan, ia menyebutkan musafir dan orang sakit yang akhirnya menghalangi aktivitasnya bisa melaksanakan ibadahnya dengan sempurna di mata Allah SWT, sebagaimana ibadah orang yang kondisinya sehat dan tidak musafir.

"Apalagi yang kita hadapi saat ini adalah Covid-19. Tidak apa-apa shalat Jumat di rumah (karena menghindari penularan)," katanya.

Ia menambahkan, ini menjadi kesempatan kaum Muslim, orang beriman hingga anak shaleh bermunajat supaya Allah SWT supaya pandemi ini segera diangkat. Tak hanya itu, ia meminta masyarakat rajin mencuci tangan memakai sabun minimal selama 20 detik dan jika harus keluar rumah supaya menggunakan masker wajah. Ia juga meminta masyarakat tidak melakukan mudik tahun ini.

"Kondisi yang mengharuskan demikian, bahkan saya memutuskan tidak pulang ke kampung halaman tahun ini di Madinah, Arab Saudi. Ini bukan memutus silaturahim karena masih bisa video call," katanya.

Menurutnya, seringkali anak muda yang kelihatan sehat tetapi ternyata sakit Covid-19 dan terinfeksi Covid-19 kemudian mudik berkunjung ke ortunya yang sudah tua dan sakit-sakitan dan akhirnya bisa menulari orang yang disayangi. Padahal, ia menegaskan tidak ada urusan yang lebih penting dari menjaga kesehatan.

Ia menegaskan, Islam memerintahkan pemeluknya menjaga kesehatan. Jika upaya ini tidak dilakukan, ia khawatir keadaan Indonesia semakin memburuk.

"Padahal di Arab Saudi sudah lockdown dan semua aktivitas diliburkan termasuk sekolah bahkan keluar rumah belanja untuk kebutuhan bisa kena denda hingga Rp 40 juta. Tetapi saya lihat tadi saat keluar rumah termyata masih ramai di pasar dan tidak menjaga diri memakai masker atau menjaga kebersihan," ujarnya.