Selasa 21 Apr 2020 17:54 WIB

Ozil Tolak Kebijakan Pemotongan Gaji di Arsenal

Arsenal mengeluarkan kebijakan memotong gaji pemain dan pelatih.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Mesut Ozil
Foto: EPA-EFE
Mesut Ozil

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wabah corona menghadirkan krisis ekonomi di berbagai sektor, salah satunya sepak bola. Sejumlah tim mencari cara terbaik guna menjaga keuangan tetap sehat. 

Arsenal mengeluarkan kebijakan memotong gaji pemain dan pelatih. Tapi, tidak semua penggawa the Gunners mengikuti kebijakan tersebut. Mesut Ozil menjadi salah satu yang menolak kebijakan tersebut.

Baca Juga

"Ozil satu dari tiga pemain Arsenal yang menolak gajinya dipotong," demikian laporan yang dikutip dari Independent.co.uk, Selasa (21/4).

Eks Real Madrid itu berstatus pemain dengan pendapatan tertinggi di the Gunners. Dalam sepekan ia menerima upah 350 ribu poundsterling (Rp 6,7 miliar).

Ozil dikabarkan tak ingin gegabah dalam mengikuti instruksi klub. Ia menunggu dan melihat bagaimana kelanjutan krisis ini berdampak pada sepak bola.

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta bersedia mendapat pengurangan gaji. Nantinya upah mereka berkurang sebanyak 12,5 persen selama setahun.

Agen Ozil, Erkut Sogut menolak mengomentari sikap kliennya. Ia hanya berbicara dari segi finansial klub.

Menurut Sogut, saat ini klub tetap menghasilkan keuntungan yang sama, seperti tahun lalu. "Dampak finansial, tidak terlihat pada hari ini, melainkan dalam tiga hingga enam bulan ke depan," ujar sang agen.

Ozil bukannya sosok yang pelit. Pada masa lalu, ia secara aktif terlibat menyumbang ke sejumlah badan amal. Ia pernah membayar operasi 1.000 anak, menyediakan makanan untuk 100 ribu tunawisma di kamp-kamp pengungsi di Turki dan Suriah. Ia juga menggunakan bonus Piala Dunia 2014 untuk mendanai operasi 23 anak-anak Brasil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement