Selasa 21 Apr 2020 17:43 WIB

IHSG Melemah, Pelaku Pasar Masih Wait and See

Pelaku pasar masih sangat terpengaruh oleh penurunan harga minyak.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG ditutup melemah pada perdagangan Selasa (21/4).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG ditutup melemah pada perdagangan Selasa (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa (21/4). Indeks saham konsisten melemah hingga 73 poin atau 1,62 persen menjadi 4.501,91. Penurunan terbesar IHSG hari ini didorong sektor properti, pertambangan, perkebunan, perdagangan dan keuangan yang bergerak negatif. 

Menurut Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, pelaku pasar masih sangat terpengaruh oleh penurunan harga minyak. "Turunnya permintaan sepanjang wabah Covid-19 berlangsung akan memberikan dampak yang lebih besar pada perlambatan ekonomi," kata Nico, Selasa (21/4).

Baca Juga

Selain harga minyak, pelaku pasar saat ini juga terfokus pada kinerja pertumbuhan ekonomi Korea Selatan untuk semester-I 2020. Ekonomi Korea Selatan diproyeksikan akan turun lebih lebar sejak 2008 pada kuartal pertama. Hal tersebut dikarenakan krisis kesehatan virus corona telah merusak aktivitas bisnis dan permintaan global. 

Produk domestik bruto untuk periode Januari-Maret diperkirakan akan mengalami kontraksi musiman yang disesuaikan sebesar 1,5 persen dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 1,3 persen. Menurut Nico, hal tersebut tentunya akan sangat berdampak bagi Indonesia. Korea Selatan saat ini menjadi lima besar mitra dagang strategis Indonesia pada 2019. 

"Kondisi politik dan bisnis pada pasar global tersebut menjadikan pelaku pasar dalam negeri memilih untuk wait and see. Hal tersebut juga tergambarkan pada IHSG yang bergerak sideway dalam satu bulan terakhir," ungkap Nico.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement