MUI Jateng Serukan Shalat Tarawih Dilakukan di Rumah

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 21 Apr 2020 17:10 WIB

MUI Jateng Serukan Shalat Tarawih Dilakukan di Rumah . Foto: Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay MUI Jateng Serukan Shalat Tarawih Dilakukan di Rumah . Foto: Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Selasa (21/4), telah mengeluarkan panduan ibadah Bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriyah di tengah-tengah situasi pandemi Covid-19. Panduan ini merupakan hasil kesepakatan rapat antara MUI Jawa Tengah bersama dengan Komisi Fatwa MUI Jawa Tengah yang dilaksanakan  di kantor MUI Jawa Tengah, kompleks Masjid Baiturrahman, Simpanglima Semarang.

Rapat dipimpin oleh Ketua Umum MUI Jawa Tengah Dr KH Achmad Darodji MSi dan dihadiri Sekretaris  MUI Jawa Tengah, Drs KH Muhyiddin MAg; Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Tengah, KH Achmad Hadlor Hasan; Sekretaris Komisi Fatwa MUI Jawa Tengah, Dr KH Fadlolan Musyaffa’ LC MA.

Baca Juga

Selain itu juga dihadiri tim perumus yang terdiri atas Prof Dr H Ahmad Rofiq MA, KH Zainal Arifin Ma’sum, Ir KH Khammad Ma’sum AH, Dr KH Multazam Ahmad MPd, Drs H Imam Maskur MSI dan Dr KH Arif Junaidi MAg.  Hasil keputusan rapat tersebut tertuang dalam Keputusan Tausiyah MUI Jateng Nomor : 03 / DP-P.VIII/T/IV/2020.

“Salah satu butir dari Tausiyah MUI Jateng ini adalah, karena darurat Covid-19 maka shalat tarawih pada Ramadhan 1441 H nanti dilakukan di rumah saja bersama anggota keluarga inti masing- masing,” ungkap Ketua MUI Jawa Tengah, Dr KH Achmad Darodji MSi, di Semarang.

Menurutnya, Tausiyah MUI Jateng ini berisi lima poin. Poin pertama, yaitu MUI Jawa Tengah  menguatkan Tausiyah MUI Nomor : Kep.1065/DP-MUI/IV/2020 tentang Menyambut Ramadhan 1441 Hijriyah.

Adapun poin pertama dalam penguatan Tausiyah MUI Nomor : Kep.1065/DP-MUI/IV/2020 adalah, hendaknya umat Islam di Jawa Tengah menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, dengan memperbanyak shalat sunnah, berdzikir, istiqfar dan tadarus alquran, serta memperbanyak doa agar Covid-19 segera pergi dari Indonesia dan muka bumi ini.

MUI Jateng mengajak Umat Islam di Jawa Tengah agar berperan aktif  mematuhi protokol kesehatan sebagai ihtiar untuk memutus rantai penyebaran covid-19 di daerah masing- masing.

“Karena itu, pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan seperti shalat Jumat, shalat jamah rawatib (lima waktu), shalat tarawih, serta kegiatan ibadah dan kegiatan keagamaan yang lain hendaknya dilakukan di rumah masing- masing bersama keluarga inti. Tidak dilaksanakan di masjid, di mushola atau tempat umum yang lain,” jelasnya

Poin kedua, tambah Kiai Darodji, tiga masjid besar di Kota Semarang --Masjid Agung Semarang (MAS) atau masjid Kauman, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Gayamsari dan Masjid Baiturrahman, Simpang Lima, serta masjid-masjid agung kabupaten/kota se- Jawa Tengah hendaknya dapat menjadi contoh pelaksanaan dan pengaturan ibadah dalam situasu darurat Covid -19, yang sesuai dengan petunjuk pemerintah dan fatwa serta tausiyah MUI.

Poin ketiga, dalam rangka meringankan beban ekonomi umat, maka Baznas, LAZ, UPZ dan lembag lainnya hendaknya meningkatkan perannya dalam menghimpun dan mentasharufkan harta zakat baik mal dan fitrah.

Poin keempat yani MUI Jawa Tengah mengajak umat Islam untuk meningkatkan solidaritas dan saling membantu antar sesama, khususnya antar tetangga di suatu kawasan.

Sedangkan poin yang ke-lima, Tausiyah ini ditujukan kepada seluruh umat Islam di Jawa Tengah, para Pengelola Masjid/ mushola. Karena itu, MUI dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) kabupaten/ kota se-Jawa Tengah diharapkan segera mensosialisasikan tausiyah MUI ini,” tegas KH Ahmad Darodji.