Selasa 21 Apr 2020 15:08 WIB

Dukungan Allah Ketika Abu Jahal Mengancam Nabi (1)

Abu Jahal merupakan tokoh kaum kafir Quraisy yang menentang dakwah Nabi Muhammad.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Dukungan Allah Ketika Abu Jahal Mengancam Nabi (1)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Dukungan Allah Ketika Abu Jahal Mengancam Nabi (1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abu Jahal merupakan salah satu tokoh kaum kafir Quraisy yang menentang habis-habisan dakwah Nabi Muhammad SAW. Bahkan ketika Nabi masih belum memiliki banyak pengikut, ancaman Abu Jahal yang terlihat super power nyatanya lebih kecil dari pada debu.

Dalam buku Mukjizat Alquran karya ahli tafsir terkemuka Prof Quraish Shihab dijelaskan, Abu Jahal memang seorang tokoh kaum musyrik Mekkah yang memiliki geng (kelompok) yang cukup disegani. Di dalam Alquran Surah Al-Alaq, Allah SWT mengabadikan kisah Abu Jahal ketika mengancam Rasulullah SAW.

Baca Juga

Dalam redaksinya, Allah berfirman: “Aroaita ladzina yanha, abdan idza sholla, aroaita in kana alal-huda, aw amaro bi-taqwa, aroaita in kadzaba wa tawalla, alam ya’lam bi annallaha yaro. Kalla la in lam yantahi lanasfa’an bin-nashiyah, naa shiyatin kaadzibatin khoti’ah, fal’yad’u nadiyah, sanad’u azzabaniyah, kalla laa tuthi’hu wasjud waqtarib."

Yang artinya: “Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang seorang hamba mengerjakan sholat? Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran? Atau dia menyuruh orang lain bertakwa kepada Allah? Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling? Tidakkah ia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? Ketahuilah, sungguh jika ia tidak berhenti (berbuat demikian) nisacaya Kami akan tarik ubun-ubunnya, yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. Maka biarlah ia memanggil geng (kelompok)-nya untuk menolongnya. Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah. Sekali-kali jangan! Janganlah kamu patuh kepadanya. Sujud dan dekatkanlah (dirimu hanya kepada Allah)."

Dijelaskan, para ulama sepakat ayat-ayat tersebut turun menyangkut ancaman Abu Jahal kepada Rasulullah SAW. Dia melarang serta menghalangi Rasulullah untuk melaksanakan sholat dengan berbagai cara dan ancaman.

Ketika turun ayat ini, Rasulullah SAW belum memiliki kekuatan yang memadai untuk mengimbangi sikap Abu Jahal dan kelompoknya. Untuk itu, Allah mengecam sikap Abu Jahal dan memerintahkan kepada Nabi untuk menyampaikan ancaman-Nya.

Abu Jahal yang merupakan orang jahil murokkab itu enggan mempercayai Nabi. Dia justru menuding Rasulullah memberikan ancaman kosong yang berasal dari mulutnya sendiri.

Abu Jahal berkata: “Apakah engkau (Muhammad) mengancamku? Sedangkan aku adalah tokoh yang paling banyak anggota kelompok (geng)-nya di lembah ini?”

Abu Jahal sungguh tak mengindahkan apa yang disampaikan Rasulullah SAW merupakan pesan langsung dari Allah SWT. Mendengar itu, sekali lagi Alquran menantang Abu Jahal sebagaimana yang terjadi dalam redaksi surah tersebut di ayat 17. Bahwa Allah mengancamnya dengan membawa malaikat Zabaniyah (malaikat penjaga neraka yang bertugas menyiksa orang-orang durhaka).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement