REPUBLIKA.CO.ID,BATU -- Merebaknya virus Covid-19 telah berdampak buruk pada keberlangsungan perusahaan. Tak terkecuali ikut dialami beberapa perusahaan di Kota Batu, Jawa Timur (Jatim).
Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Batu, Santi Restuningsasi mengatakan, sebanyak 2.555 karyawan di Kota Batu telah dirumahkan per 20 April 2020. Ribuan pekerja ini berasal dari 21 perusahaan di Kota Batu. Sekitar 654 karyawan di antaranya berdomisili di luar Kota Batu.
Sementara jumlah pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebanyak 52 orang. Sembilan pekerja dari total yang di-PHK berasal dari luar Kota Batu. Para pekerja yang mengalami ini berasal dari dua perusahaan.
Menurut Santi, program kartu prakerja menjadi salah satu upaya membantu masyarakat terdampak Covid-19. Hal ini terutama bagi mereka yang harus di-PHK perusahaannya. "Dan program kartu prakerja secara online yang diluncurkan oleh pemerintah pusat mulai tanggal 11 April 2020 telah berjalan dengan baik dan sangat diminati oleh masyarakat Kota Batu," kata Santi melalui pesan singkat kepada wartawan.
Saat ini terdapat delapan orang yang telah mendaftar program kartu prakerja di Kota Batu pada gelombang pertama. Sementara di gelombang kedua sudah mencapai 23 pendaftar. Gelombang pendaftaran ini akan berlangsung dari 20 sampai 23 April 2020.
Untuk menyukseskan program kartu prakerja, Santi menegaskan, Pemkot Batu turut membantu kelancaran pelaksanannya. DPMPTSP dan Tenaga Kerja Kota Batu telah membuka Layanan dengan menyediakan pendampingan. Dinas terkait juga menyiapkan fasilitas komputer/laptop dan jaringan internet bagi masyarakat yang berminat.
"Adapun lokasi layanan tersebut bertempat di Kantor DPMPTSP dan Tenaga Kerja Kota Batu, Gedung B, Lantai 1 Balaikota Among Tani, Jln. Panglima Sudirman No.507 Kota Batu," jelas Santi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
