Senin 20 Apr 2020 22:36 WIB

Bank Amar Catat Rasio Kecukupan Modal 45 Persen

Perusahaan optimis masih ada peluang pasca krisis kesehatan ini.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Direktur Bank Amar Vishal Tulsian. Amar Bank optimistis pasca pandemi Covid-19 masih ada peluang bisnis yang bisa digarap.
Foto: dok. Amar Bank
Presiden Direktur Bank Amar Vishal Tulsian. Amar Bank optimistis pasca pandemi Covid-19 masih ada peluang bisnis yang bisa digarap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Amar Indonesia menargetkan kinerja keuangan pada kuartal tiga 2020 di tengah pandemi virus corona. Saat ini Bank Amar memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 45 persen.

Presiden Direktur Bank Amar Vishal Tulsian mengatakan perekonomian akan membaik pada kuartal tiga tahun ini. "Kami optimis untuk menggenjot kinerja di kuartal ketiga, sehingga kami dapat menyerap setiap risiko yang potensial akibat dampak dari Covid-19," ujar Tulsian dalam keterangan tulis di Jakarta, Senin (20/4).

Baca Juga

Menurutnya perusahaan optimis masih ada banyak peluang pasca situasi krisis kesehatan ini. Dia menilai saat ini pengusaha mikro membutuhkan restrukturisasi pinjaman usaha.

"Amar Bank mendukung penuh ekosistem bisnis, kami optimis akan ada banyak peluang pasca situasi krisis kesehatan ini," kata Tulsian.

Yang terpenting, lanjut Tulsian, adalah sinergi semua pihak untuk saling meringankan beban kuartal kedua ini untuk nanti bersama-sama kembali mengejar pertumbuhan di kuartal ketiga.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan secara umum kondisi perbankan masih stabil yang ditunjukkan oleh beberapa indikator industri perbankan per Februari 2020 di antaranya tingkat permodalan mencapai 22,27 persen dan kondisi likuiditas yang relatif cukup dengan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 91,76 persen.

Sedangkan Return on Asset (ROA) sebesar level 2,46 persen. Kemudian simpanan juga masih menunjukkan pertumbuhan year on year positif sebesar 7,77 persen, data harian akhir Maret 2020 memperlihatkan peningkatan pertumbuhan menjadi 9,79 persen secara year on year.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement