Senin 20 Apr 2020 23:37 WIB

Bantu Warga, Komunitas Panjaitan Salurkan Paket Bantuan

Komunitas Panjaitan menyalurkan paket bantuan sembako untuk warga terdampak Covid-19.

Paket bantuan sembako (ilustrasi)
Foto: ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Paket bantuan sembako (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga Besar Panjaitan se-Jabodetabek menyalurkan 3 ribu paket sembako untuk meringankan beban warga yang terdampak pandemi Covid-19. Proses pendistribusian bantuan sembako tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Ketua Umum Punguan Panjaitan Dohot Boruna (PPDB) Trimedya Panjaitan mengatakan, Covid-19 selain menjadi persoalan kesehatan juga memberi dampak ekonomi masyarakat bawah, khususnya pekerja harian. Atas dasar itu, Panjaitan se-Jabodetabek berinisiatif meringankan beban sesama warga Panjaitan. 

Baca Juga

"Pandemi Covid-19 dampak ekonominya sangat dirasakan terutama bagi saudara kita warga Panjaitan yang keadaan ekonominya selama ini sulit seperti pegawai harian dan lain-lain," katanya, Senin (20/4).

Trimedya mengatakan ada 8 ribu KK warga Panjaitan se-Jabodetabek dan PPDB menyiapkan 3 ribu paket sembako untuk 3 ribu KK sesama warga Panjaitan terdampak Covid-19. Sekretaris Umum PPDB se-Jabodetabek Wilson Panjaitan berharap adanya bantuan agar meringankan beban warga Panjaitan se-Jabodetabek. Bantuan akan diberikan dalam tiga tahap, yakni bulan April, Mei dan Juni 2020.

"Semuanya kita buatkan tiga paket. Di paket April ini kita mengeluarkan sekitar 800 paket, paket ke dua Mei sekitar 1.200, paket ke tiga di Juni itu sekitar seribu. Seluruhnya kita salurkan 3000 paket," kata Wilson.

Dia mengatakan pendistribusian tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 seperti menjaga jarak fisik, mengenakan masker dan lainnya. Salah satu perwakilan warga Panjaitan dari Bogor, Monggur Panjaitan, berterimakasih atas bantuan itu. Banyak dari keluarga Panjaitan terdampak ekonominya karena menggantungkan pada penghasilan harian.

Beberapa dari warga Panjaitan Bogor adalah pedagang, sopir angkot, ojek online, ojek biasa, tambal ban dan pekerja sektor informal lainnya yang dalam sebulan terakhir tidak memiliki pemasukan yang cukup.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement