Senin 20 Apr 2020 20:23 WIB

Lampung Tunggu Alat PCR Covid-19 dari BUMN

Dengan PCR pemeriksaan laboratorium penanganan Covid-19 lebih cepat.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana saat memberikan keterangan pers di Bandar Lampung, Ahad (17/4).
Foto: Gambar Tangkapan Video
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana saat memberikan keterangan pers di Bandar Lampung, Ahad (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPNG -- Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung masih menunggu kedatangan alat PCR (Polymerase Chain Reaction)  batuan dari Kementrian BUMN yang telah dijanjikan. Alat PCR tersebut dapat membantu pemeriksaan laboratorium penanganan Covid-19 lebih cepat dari biasanya.

"Akan datang satu buah PCR dari Kementrian BUMN, diperkirakan akan datang akhir bulan ini, 29-30 April datang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana kepada wartawan di Bandar Lampung, Senin (20/4).

Menurut dia, sembari menunggu kedatangan alat PCR tersebut gugus tugas menyiapkan laboratorium kesehatan daerah beserta perangkatnya, termasuk tenaga laboratoriumnya. "Salah satunya ruangan yang bertekanan negatif, saat ini lagi dipersiapkan, juga disiapkan reagen, ekstraksi RNA-nya," ujar Reihana yang juga kepala Dinas Kesehatan Lampung.

Saat ini, di Lampung, lanjut dia, sudah tersedia BSC untuk kabinet ketika petugas mengambil swab pasien, lalu dilakukan ekstraksi RNA. BSC tersebut bertujuan untuk menghindari tertularnya virus saat petugas mengambil swab untuk diekstraksi RNA. "BSC sudah punya tiga unit," tambahnya.

PCR adalah suatu metode pemeriksaan yang prinsip kerjanya memperbanyak (amplification) DNA invitro secara enzimatis. Teknik PCR telah dikembangkan untuk diagnosis berbagai penyakit infeksi seperti hepatitis, HIV, human papillomavirus, dan untuk mendeteksi tubercolusis.

Reihana belum bisa menghitung ketepatannya sampai berapa persen karena alat PCR belum data. Pada umumnya, ia menjelaskan pemeriksaan swab melalui PCR mempunyai keakuratan yang sangat tinggi, mendekati 100 persen. Untuk alat PCR bisa running 96 tes per sekali running dalam waktu 90 menit. Selain itu, di PCR ada alat ekstraksi manual dan otomatis yang akan dikendalikan bergantung dengan keahilan tim analis. 

Saat ini, tim gugus tugas mengirimkan sampel swab tenggorokan pasien ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Regional Sumatra di Palembang, Sumatra Selatan. Sebelumnya sampel swab di kirim ke Balitbangkes Kemenkes di Jakarta, namun banyaknya permintaan dipindahkan ke BKTL Palembang.

Menurut Reihanan, pemeriksaan sampel swab yang dikirim ke BTKL Palembang membutuhkan waktu sekira empat hari untuk mengetahui hasilnya positif atau negatif. Diharapkan hadirnya alat PCR dapat mempercepat waktu dan jarak dalam pemeriksaan swab pasien. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement