Senin 20 Apr 2020 15:25 WIB

Pemuda Hidayatullah Bantu Warga Terdampak Covid-19 di Fakfak

Pemuda Hidayatullah Fakfak dan Papua Barat  menyalurkan bantuan sembako.

Pemuda Hidayatullah membagikan paket sembako kepada warga terdampak Covid-19 di Fakfak, Papua Barat.
Foto: Dok Pemuda Hidayatullah
Pemuda Hidayatullah membagikan paket sembako kepada warga terdampak Covid-19 di Fakfak, Papua Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, FAKFAK -- Wabah Covid-19 telah memberikan dampak serius cukup luas, termasuk di Fakfak,  Papua Barat. 

Seiring dengan diluncurkannya crowdfunding www.pemuda.org,  Pemuda Hidayatullah dapat turun ke lapangan, berpartisipasi membantu keluarga rentan ekonomi yang terdampak wabah.

"Alhamdulillah, Senin (20/4) Pengurus Daerah Pemuda Hidayatullah Fakfak bersama Pengurus Wilayah Pemuda Hidayatullah Papua Barat dan Pemuda.org bersinergi dan  bergerak cepat membantu masyarakat kecil terdampak wabah Covid-19 dengan memberikan bantuan sembako langsung di Fakfak," terang Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Hidayatullah Papua Barat, Muhammad Nur Rumain dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Bantuan sembako sebanyak 30 paket itu memberikan rasa bahagia kepada para penerima manfaat. 

“Saya sangat berterima kasih kepada Pengurus Daerah Pemuda Hidayatullah Fakfak. Saya bangga dengan anak-anak muda seperti (Pemuda Hidayatullah Fakfak) bisa ikut hadir langsung membantu kebutuhan masyarakat yang terdampak langsung pandemi Covid-19.  Adanya bantuan sembako seperti ini sangat membantu meringankan beban masyarakat di sini, terkhusus lagi untuk kami di sini," tutur seorang penerima manfaat, Ekdar Takamokan.

Bantuan ini memang diharapkan  dapat meringankan beban masyarakat. "Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita," imbuh Ketua Pengurus Daerah Pemuda Hidayatullah Fakfak, Suntoro.

Pembagian sembako gratis ini dilakukan di beberapa wilayah di Kabupaten Fakfak. Di Distrik Pariwari ada empat desa, yaitu Desa Sekban, Desa Torea, Desa Sekru, dan Desa Tanama.

“Kami datang satu persatu ke rumah warga, karena memang tidak mungkin dikumpulkan seperti biasanya. Jadi teman-teman kita bagi tim, lalu keliling ke empat desa itu atas rekomendasi tokoh masyarakat setempat," jelas Nur Rumain.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement