Senin 20 Apr 2020 11:25 WIB

Australia Diminta Pertahankan Kebijakan Pembatasan Sosial

Ekonom menilai perekonomian tak akan berjalan sebelum krisis kesehatan usai.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Tanda Tetap Aman dari Coronavirus terlihat di pantai Elwood, Melbourne, Australia, Senin (13/4). Sebanyak 157 ekonom Australia meminta pemerintah mereka tetap mempertahankan kebijakan karantina nasional untuk memutus rantai penularan virus corona. Walaupun jumlah kasus infeksi di Negeri Kanguru mulai menurun.
Foto: EPA-EFE / SCOTT BARBOUR
Tanda Tetap Aman dari Coronavirus terlihat di pantai Elwood, Melbourne, Australia, Senin (13/4). Sebanyak 157 ekonom Australia meminta pemerintah mereka tetap mempertahankan kebijakan karantina nasional untuk memutus rantai penularan virus corona. Walaupun jumlah kasus infeksi di Negeri Kanguru mulai menurun.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sebanyak 157 ekonom Australia meminta pemerintah mereka tetap mempertahankan kebijakan karantina nasional untuk memutus rantai penularan virus corona. Walaupun jumlah kasus infeksi di Negeri Kanguru mulai menurun.

Setelah menutup perbatasan dan memberlakukan pembatasan sosial pada masyarakat, sejauh ini Australia berhasil menghindari tingginya angka infeksi dan kematian akibat virus corona. Saat langkah-langkah itu berhasil menahan jumlah kasus baru di bawah 40 kasus per hari. Pembatasan sosial diprediksi dapat meningkatkan angka pengangguran Australia di titik tertingginya dalam 16 tahun terakhir.

Baca Juga

Angka pengangguran di Australia diperkirakan dapat menembus 10 persen. Negeri Kanguru sudah melaporkan 6.617 kasus infeksi dan 71 kematian sejak kasus pertama mereka pada akhir bulan Januari lalu.  

Pemerintah Australia pun ditekan untuk melonggarkan pembatasan sosial. Tapi ekonom-ekonom terkemuka di negeri itu merilis surat terbuka yang meminta pemerintah memprioritas kebijakan untuk menghentikan penularan virus corona.

"Kami tidak bisa menjalankan perekonomian kecuali pertama-tama kami mengatakan krisis kesehatan publik secara komprehensif," kata 157 ekonomi dari berbagai universitas Australia dalam surat tersebut, Senin (20/4).

Pemerintah dan bank sentral Australia sudah mengatakan mereka akan menyuntikan 320 miliar dolar Australia untuk membantu dan menahan dampak perekonomian virus corona di negeri itu. Pada pekan lalu Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia tidak akan melonggarkan pembatasan sosial hingga empat pekan ke depan.

Beberapa perdana menteri negara bagian mendesak agar masyarakat tetap mematuhi peraturan pembatasan sosial. Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan sejauh ini Australia sudah banyak berkorban.

"Kami tidak dapat memundurkan semua hal yang telah diperoleh karena rasa frustasi membuat kami lebih baik," kata Andrews.

Andrews menegaskan Australia hanya akan melonggaran pembatasan jika negara itu sudah meningkatkan kapasitas pemeriksaan dan memperkuat pelacakan kontak antara pasien dan orang-0rang di sekelilingnya. Serta meningkatkan kesiapan daerah dalam menghadapi wabah berikutnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement