Senin 20 Apr 2020 04:45 WIB

Sritex Serahkan Bantuan 100 Ribu Masker untuk Warga Solo

Sritex telah memproduksi masker kain untuk membantu Pemerintah menanggulangi corona.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
PT Sritex menyumbangkan 100 ribu masker kain ke Pemkot Solo.  Foto perajin menjahit masker kain, (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Jojon
PT Sritex menyumbangkan 100 ribu masker kain ke Pemkot Solo. Foto perajin menjahit masker kain, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PT Sri Rejeki Isman Textile atau Sritex menyerahkan bantuan berupa 100 ribu lembar masker kain kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Bantuan diserahkan oleh GM General Afair Sritex Group, Brigjen Purn Ali Mujid, kepada Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo di Pendhapi Gede Balai Kota Solo, Ahad (19/4). Perusahaan tekstil yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut memproduksi masker kain untuk membantu Pemerintah dalam menanggulangi wabah Covid-19.

GM General Afair Sritex Group, Brigjen Purn Ali Mujid mengatakan, penyerahan sumbangan 100 ribu lembar masker tersebut sebagai wujud kepedulian PT Sritex terhadap kesulitan masyarakat untuk mendapatkan masker. "Dan mudah-mudahan harapan kami masker ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama warga Solo dan semoga virus corona segera berakhir," jelasnya di acara tersebut.

Baca Juga

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, PT Sritex telah ambil bagian untuk peduli dalam melakukan pencegahan memutus mata rantai penyebaran virus corona yang diwujudkan melalui penyerahan bantuan 100 ribu lembar masker.

"Bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dengan adanya masker masyarakat tidak perlu lagi ribet-ribet untuk membuat masker sendiri," terang Wali Kota.

Wali Kota menyatakan, bantuan tersebut akan langsung diberikan kepada masyarakat terutama di pasar-pasar tradisional terlebih dahulu. Kemudian sisanya akan diberikan ke kelurahan-kelurahan di Solo.

Menurutnya, Solo sudah mulai melangkah dengan adanya Surat Edaran kewajiban menggunakan masker saat keluar rumah. Meskipun belum semuanya bisa memenuhi permintaan wajib menggunakan masker tersebut.

"Ada yang sabar menggunakan masker ada yang tidak, misalnya juru parkir karena susah kalau meniup peluit. Kami sudah memberikan edukasi dan sosialiasi kepada masyarakat salah satu cara mencegah penyebaran virus dengan menggunakan masker, cuci tangan, menjaga jarak dan sebagainya," paparnya.

Wali Kota menambahkan, jika nantinya bantuan masker tersebut mencukupi secara keseluruhan masyarakat semuanya bisa menggunakan masker. Jumlah penduduk Solo hanya 600 ribu jiwa semestinya sudah punya masker semua. Namun, pedagang pasar tradisional di Solo kebanyakan berasal dari luar Solo.

"Mulai Senin (20/4) kami beri ketegasan bagi pedagang pasar tradisional wajib menggunakan masker. Terima kasih kepada Sritex Grup yang telah memberi bantuan. Semoga bantuan ini bisa menggugah para pengusaha lain untuk berpartisipasi dalam pencegahan penyebaran virus Corona," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement