Ahad 19 Apr 2020 22:51 WIB

Warga Majalengka Diminta Sholat Tarawih di Rumah

Bupati Majalengka mengeluarkan surat edaran penduan ibadah Ramadhan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Ramadhan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Umat Islam di Kabupaten Majalengka diwajibkan untuk tetap melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. Namun, di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang, mereka diminta untuk melaksanakan sholat tarawih di rumah masing-masing.

Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Bupati Majalengka Nomor 400/646/Kesra tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Tengah Pandemi Wabah Covid-19. Surat tertanggal 16 April 2020 itu ditandatangani Bupati Majalengka, Karna Sobahi.

Baca Juga

Surat edaran tersebut sejalan dengan Surat Edaran Kementerian Agama RI Nomor 6 Tahun 2020 perihal Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Tengah Pandemi Wabah Covid-19. "Shalat tarawih dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah," kata Karna.

Tak hanya tarawih, kegiatan tilawah atau tadarus Alquran juga dilakukan di rumah masing-masing. Begitu pula dengan sahur dan buka puasa, hanya dilakukan oleh individu atau keluarga inti. Kegiatan sahur on the road dan buka puasa bersama di area publik, tidak perlu dilakukan. "Buka puasa bersama, baik dilaksanakan di lembaga pemerintahan, lembaga swasta, masjid maupun mushola ditiadakan," tutur Karna.

Hal serupa juga berlaku untuk kegiatan peringatan Nuzulul Quran dalam bentuk tablig dengan menghadirkan penceramah dan massa dalam jumlah besar. Begitupun dengan itikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, diminta untuk tidak dilakukan di masjid atau mushola.

Sementara itu, untuk sholat Idul Fitri yang lazimnya dilaksanakan secara berjamaah di masjid/lapangan, ditiadakan. Sedangkan untuk takbiran, cukup dilakukan di masjid/mushola dengan pengeras suara, tanpa ada takbir keliling. Untuk silaturahim/halal bi halal saat Idul Fitri, bisa dilakukan melalui media sosial dan video call atau conference.

Dalam surat edaran itu juga mengatur tentang pengumpulan maupun penyaluran zakat, infak, sodaqoh (ZIS). Termasuk petugas yang menyalurkan ZIS, harus dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD). Karna pun meminta kepada camat, ketua MUI dan ketua DMI Kabupaten Majalengka agar dapat meneruskan surat edaran tersebut kepada masyarakat. Namun, semua panduan tersebut dapat diabaikan jika ada pernyataan resmi dari Pemerintah Pusat, yang menyatakan keadaan telah aman dari pandemi Covid-19. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement