Ahad 19 Apr 2020 19:35 WIB

RS UNS menjadi RS Rujukan Lini Kedua Covid-19 di Jawa Tengah

Di RS UNS terdapat Tim Medis Covid-19 sebanyak 23 orang

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi Rumah Sakit Corona
Foto: MgIT03
Ilustrasi Rumah Sakit Corona

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO - Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ditunjuk menjadi RS rujukan lini kedua Covid-19 di Jawa Tengah melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah No. 445/46 tahun 2020 tentang RS Rujukan Penanggungan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Lini Kedua di Jawa Tengah.

RS UNS juga telah ditunjuk sebagai Laboratorium Pemeriksa Covid-19 sesuai SK Menkes No. 216 tahun 2020. Laboratorium tersebut sudah beroperasi sejak 13 April 2020.

Direktur RS UNS, Hartono, mengatakan RS UNS melakukan berbagai persiapan sebagai rumah sakit rujukan lini kedua Covid-19. Awalnya, RS UNS hanya memiliki enam ruang isolasi dengan rincian, empat ruang bertekanan standar, dan dua bertekanan negatif. Empat ruang bertekanan standar tersebut sudah digunakan untuk penanganan berbagai pasien selama ini. Sedangkan ruang tekanan negatif khusus digunakan untuk pasien Covid-19 selama masa pandemi.

"Mulai Senin (20/4), sesuai tugas dari Gubernur, RS UNS membuka ruang baru dengan jumlah 10 ruang bertekanan negatif dan dua ruang isolasi intensif. Sepuluh ruang bertekanan negatif tersebut dapat ditempati maksimal sampai 42 pasien. Akan dipilah ruangan untuk yang kategori PDP dan ruang untuk yang kategori kasus terkonfirmasi," terang Hartono seperti tertulis dalam siaran pers, Ahad (19/4).

Hartono menyatakan, RS UNS telah memiliki infrastruktur bangunan yang mendukung, sehingga dalam waktu singkat berhasil memperluas dan menambah kapasitas. "Standar pelayanan tetap kami jaga, sesuai pedoman dari Kemenkes," imbuh Hartono.

Kemudian terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM), di RS UNS terdapat Tim Medis Covid-19 sebanyak 23 orang dari berbagai bidang spesialisasi di bawah pimpinan dokter Reviono. Begitu juga ada Tim Laboratorium Covid-19 terdiri dari dokter spesialis di bidang laboratorium dan ahli Biologi Molekuler. Sedangkan pelayanan pasien Covid-19, digawangi oleh Satgas Covid dari berbagai profesi dan tugas sebanyak 120 orang.

"Semoga usaha ini menambah kemampuan RS UNS membantu masyarakat dan pemerintah bersama-sama menghadapi Pandemi Covid-19 ini. Kami sangat berharap dukungan dari pemerintah dan masyarakat, agar kemampuan pelayanan kami semakin meningkat," ujar Hartono.

Sementara itu, Rektor UNS, Jamal Wiwoho, mengatakan dalam rangka penanganan Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengalokasikan dana sebesar Rp 210 milliar untuk RS pendidikan dan Fakultas Kedokteran di Indonesia. RS UNS memperoleh alokasi angggaran sebesar Rp 19,5 milliar.

Kemudian sesuai dengan Permenpan dan RB/3571/M/SM/0100/2020 tertanggal 26 Maret 2020, dalam rangka percepatan pemenuhan tenaga kesehatan BLU dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19, maka RS UNS melakukan penambahan SDM untuk menangani pasien Covid-19. "Ini langsung direspons oleh Direktur RS UNS, sehingga dari RS UNS merekrut dokter, perawat dan sebagainya," ungkap Jamal.

UNS juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 8,3 milliar untuk penanganan Covid-19 di RS UNS. "Jadi kami buatkan ruang khusus untuk pasien Covid-19 di lantai lima. Jika nanti lantai lima dirasa masih kurang, maka lantai enam bisa digunakan," pungkas Jamal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement