Ahad 19 Apr 2020 18:47 WIB

Strategi Swedia Hadapi Virus Corona Tuai Kemarahan

Perawat tak dilengkapi APD, padahal banyak korban tewas Swedia dari panti wreda.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Aktivitas warga di dekat stadion di  Malmo, Swedia Ahad (5/1). Swedia hanya meminta tapi tidak melarang orang untuk melakukan perjalanan yang tidak perlu dan tetap berada di rumah jika berusia di atas 70 tahun atau merasa sakit. Swedia juga tidak menerapkan aturan ketat di panti wreda.
Foto: Johan Nilsson/ TT News Agency via REUTERS
Aktivitas warga di dekat stadion di Malmo, Swedia Ahad (5/1). Swedia hanya meminta tapi tidak melarang orang untuk melakukan perjalanan yang tidak perlu dan tetap berada di rumah jika berusia di atas 70 tahun atau merasa sakit. Swedia juga tidak menerapkan aturan ketat di panti wreda.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Beberapa hari setelah pemerintah Swedia menerapkan larangan berkunjung ke panti wreda, salah satu warga Kota Uppsala, Magnus Bondesson mulai mengkhawatirkan kesehatan ibunya yang berusia 69 tahun. Ia mencova menghubungi panti wreda tempat ibunya dirawat.

"Mereka membuka sambungan Skype dan bahkan saya melihat dua pegawai (panti wreda), saya tidak melihat masker dan mereka bahkan tidak memakai sarung tangan," kata Bondesson, seperti dilansir dari the Guardian, Ahad (19/4).

Baca Juga

Beberapa hari kemudian Bondesson kembali melakukan sambungan telepon melalui Skype. Laki-laki yang bekerja sebagai pengusaha bidang teknologi itu bertanya pada perawat di panti wreda itu mengapa mereka tidak memakai masker.

"Dan ia hanya berkata mereka mengikuti pedoman," tambah Bondesson.

Pada pekan yang sama sejumlah media nasional Swedia melaporkan betapa buruknya panti wreda di negara itu terdampak pada pandemi virus corona. Ratusan kasus kasus terkonfirmasi terjadi di panti-panti wreda di seluruh Stockholm yang menjadi wilayah paling terdampak di Swedia.

Sejak itu pemerintah Swedia ditekan untuk menjelaskan bagaimana sepertiga korban meninggal akibat virus yang kini dikenal Covid-19 terjadi pada orang lanjut usia yang tinggal di panti wreda. Walaupun mereka sudah mengungkapkan langkah untuk melindungi orang lanjut usia dari Covid-19.

Pada pekan lalu Badan Kesehatan Publik Swedia mencatat sekitar 1.333 pasien meninggal dunia. Pakar epidemiologi Swedia Anders Tegnell mengakui situasi di panti wreda cukup mengkhawatirkan.  

"Ini adalah masalah terbesar kami," kata Tegnell.

Tegnell orang yang berada di balik strategi pemerintah Swedia dalam mengatasi pandemi virus corona. Swedia hanya meminta tapi tidak melarang orang untuk melakukan perjalanan yang tidak perlu dan tetap berada di rumah jika berusia di atas 70 tahun atau merasa sakit.

Pada hari yang sama Perdana Menteri Stefan Lofven mengatakan negaranya menghadapi 'situasi serius' di panti wreda. Ia mengumumkan langkah tambahan untuk melindungi orang lanjut usia dan memerintahkan inspektorat kesehatan Swedia melakukan penyelidikan.

Kepada surat kabar Inggris, The Observer pakar virus Lena Einhorn mengatakan pemerintah dan badan kesehatan Swedia masih menolak penjelasan yang paling jelas. Einhorn salah satu orang yang paling vokal terhadap strategi Swedia dalam menanggulangi pandemi virus corona.

Pemerintah Swedia menerapkan peraturan yang sama pada mereka yang mengelola dan bekerja di panti wreda dengan masyarakat umumnya. Kebijakan itu diambil berdasarkan penilaian 'mereka yang tak memiliki gejala sangat kecil kemungkinan menularkan ke orang lain'.

Perawat dan petugas yang bekerja dengan orang lanjut usia tidak harus mengenakan alat pelindung seperti masker atau perlengkapan lainnya. Kecuali bila mereka merawat penghuni panti yang mereka duga terinfeksi virus corona.

"Tempat saya bekerja tidak memiliki masker sama sekali dan kami bekerja dengan orang yang paling rentan, kami tidak memiliki sanitizer, hanya sabut, itu saja, semua orang khawatir," kata perawat di sebuah panti wreda yang tidak bersedia namanya disebutkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement