Ahad 19 Apr 2020 00:01 WIB

Korban Meninggal Corona di Riau Hanya ke Pasar dan Masjid

A meninggal Kamis (9/4) lalu karena corona dan dimakamkan di Parit 19 Tembilahan.

Pemakaman korban corona (ilustrasi). Korban terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal di Indragiri Hilir (Inhil), hanya pergi ke pasar dan masjid.
Foto: Antara/Jojon
Pemakaman korban corona (ilustrasi). Korban terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal di Indragiri Hilir (Inhil), hanya pergi ke pasar dan masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAGIRIHILIR -- Hasil tracking yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Indragiri Hilir (Inhil), Riau, menyatakan korban terkonfirmasi positif Covid-19 berinisial A semasa hidupnya tidak pernah berinteraksi dengan orang yang datang dari luar negeri. A meninggal dunia Kamis (9/4) lalu dan dimakamkan di Parit 19 Tembilahan, ibu kta Kabupaten Inhil. 

"Pengakuan anak dari korban yang positif, tidak bisa menjelaskan dengan pasti tracking-nya ke mana saja. Yang jelas, korban hanya pergi ke masjid dan ke pasar," kata Juru Bicara Tim Gugus Penanganan Covid-19 Inhil, Trio Beni Putra, di Tembilahan, Sabtu (18/4).

Selain itu, dia juga menyatakan bahwa korban tidak pernah berinteraksi dengan orang yang datang dari Malaysia. "Tidak ada yang menyatakan korban sempat berinteraksi dengan orang yang datang dari Malaysia," kata Trio menegaskan.

Plt Kadiskominfo Persantik Inhil ini juga menerangkan bahwa telah dilakukan rapid test kepada keluarga dan tetangga korban. Tim gugus juga dalam waktu dekat akan melakukan tes swab kepada anak dan keluarga korban yang positif untuk memastikan hal itu.

Trio berharap jika ada masyarakat yang mengetahui kalau korban berhubungan dengan orang luar atau datang dari luar agar melaporkannya ke tim gugus Covid-19. Masyarakat diimbau untuk tidak panik menghadapi wabah virus corona ini.

"Wajib waspada, tapi jangan panik. Ikuti anjuran pemerintah untuk tidak kumpul-kumpul, hindari kontak fisik, rajin cuci tangan, dan selalu memakai masker jika keluar rumah," katanya.

Terakhir, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuat dan menyebar informasi yang belum jelas kebenarannya tentang Covid-19 ini. "Jangan sebarkan informasi yang bersumber dari mana saja. Untuk kasus Covid-19 ini, informasi yang valid hanya dari tim gugus," kata pria yang akrab disapa TB ini menegaskan.

Ia menjelaskan, hingga saat ini di Inhil tercatat ada 6.738 orang dengan pemantauan (ODP) yang terdiri atas ODP masih dalam pemantauan sebanyak 65, ODP selesai pemantauan 4.407 orang, dan orang tanpa gejala (OTG) 2.266. Sementara itu, PDP tercatat sebanyak delapan orang yang terdiri atas satu orang PDP masih dirawat, lima PDP yang sembuh, dan dua PDP meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement