Sabtu 18 Apr 2020 06:19 WIB

Vitapreneur, Kiat Ala Sandiaga Agar Bertahan Saat Krisis

Kiat tersebut berdasarkan pengalaman Sandiaga saat menghadapi kriris 1997-1998.

Sandiaga Uno.
Foto: Republika/Prayogi
Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno berbagi kiat yang disebutnya sebagai 'vitapreneur' untuk bisa bertahan di tengah krisis pandemi Covid-1 19 sekarang ini. Dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (17/4), Sandi memaparkan 'vitapreneur' adalah suplemen yang dibutuhkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan entrepreneur untuk bertahan saat krisis terjadi.

"Ini tips dari pengalaman saya sendiri mengalami krisis tahun 1997-1998, waktu saya seorang profesional, di-PHK, dan akhirnya terpaksa memulai usaha sebagai UMKM dan usaha yang saya mulai dari tiga orang, sekarang membuka lapangan kerja bagi 30 ribu karyawan di seluruh Indonesia," katanya.

Baca Juga

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu membagi lima kiat dalam 'vitapreneur'.  Pertama, harus mengelola dana tunai dengan hati-hati dan melakukan penghematan serta memutakhiran rencana bisnis dengan memasukkan mitigasi krisis.

"Dana tunai UMKM itu terbatas, maka perlu dianalisa mana biaya yang bisa dipotong. Tapi kewajiban kepada karyawan adalah yang utama," katanya.

Tips kedua, yakni melakukan adaptasi dengan kondisi normal yang barudengan tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan diri, keluarga, dan karyawan.

Menurut Sandi, kondisi yang terjadi setelah pandemi Covid-19 menuntut pengusaha untuk memanfaatkan peluang baru yang timbul. "Digitalisasi juga harus dioptimalkan, jadi misal tidak hanya jualannya yang online, marketingnya juga online, pembayaran juga," katanya.

Tips ketiga, lanjut Sandi, yakni memanfaatkan jejaring untuk bisa bertahan dan tetap optimistis menghadapi krisis. Selanjutnya, tips keempat, yaitu meningkatkan kualitas diri dengan pelatihan-pelatihan.

"Terakhir, percayalah, badai ini pasti berlalu. Kita harus tenang walaupun kita waspada. Kita saling melindungi, tenun kebangsaan kita saat ini sedang diuji," katanya.

Mantan calon wakil presiden pada Pilpres 2019 itu menambahkan, kondisi yang terjadi saat ini jadi wake up callatas ketidakmandirian pangan, maraknya impor dan sistem ekonomi yang terlalu berat ke pemodal besar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement