Sabtu 18 Apr 2020 14:58 WIB

Robot Teman Luar Angkasa Mampu Deteksi Emosi Astronot

Para Astronot Rentan Stres, Robot Teman Luar Angkasa Ini Mampu Deteksi Emosi

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Para Astronot Rentan Stres, Robot Teman Luar Angkasa Ini Mampu Deteksi Emosi. (FOTO: neowin.net)
Para Astronot Rentan Stres, Robot Teman Luar Angkasa Ini Mampu Deteksi Emosi. (FOTO: neowin.net)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Bekerja di luar angkasa tanpa teman sering kali membuat para astronot stres. Memanfaatkan teknologi canggih berbasis robot dilengkapi dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI)bisa menjadi asisten sekaligus teman para astronot.

Robot itu seperti Cimon-2, robot asisten untuk astronot dengan kecerdasan buatan dengan kemampuan canggih, seperti fitur navigasi otonom yang dapat diaktifkan dengan suara.

Dengan kecerdasan buatan yang dimilikinya, bahkan robot ini dapat mendeteksi emosi para astronot. Tidak hanya itu, robot ini juga dapat mengambil dan berbagi foto situasi luar angkasa.

Baca Juga: Museum di Amerika Gunakan Robot sebagai Pemandu

Versi terbaru dari asisten astronot bertenaga kecerdasan buatan, Cimon-2, ditenagai oleh teknologi IBM Watson, yang diluncurkan pada 5 Desember 2019 dan digunakan pada Februari 2020 lalu.

Tidak sampai di situ, saat ini Cimon-2 tengah menjalani langkah selanjutnya dalam penelitian tentang efek stres dan isolasi selama misi jangka panjang.

Matthias Biniok, pemimpin divisi teknologi ruang angkasa regional DACH (Jerman, Austria, dan Swiss) IBM, mengatakan, Cimon-2, untuk pertama kalinya, dinavigasi dengan perintah verbal dalam modul Columbus. Itu diuji pada kemampuan penerbangan otonom, kontrol suara navigasi, dan tugas-tugas lainnya.

Saat perangkat keras dan perangkat lunak baru ditugaskan, dan Parmitano meminta Cimon-2 untuk terbang ke Laboratorium Eksperimental Biologis (BioLab), yang terletak di dalam modul Columbus.

Biniok mengatakan, Cimon-2 merupakan pencapaian perintis dalam penggunaan AI di luar angkasa. Sementara IBM Watson Tone Analyzer, yang memungkinkan robot untuk mendeteksi emosi dalam percakapan dengan para astronot, memungkinkannya untuk bereaksi empatik terhadap astronot secara real-time.

Cimon-2 bisa mengambil foto dan video yang dibagikan dengan Parmitano. Versi terbaru dari asisten astronot ialah mikrofon yang lebih sensitif dan rasa orientasi yang lebih berkembang daripada Cimon. Otonomi pun telah meningkat 30%.

Baca Juga: Covid-19 Bawa Berkah buat ASDP, Tiket Online Tiap Pelabuhan Tembus 60%

Tujuan dari proyek ini adalah untuk melihat potensi bagaimana asisten cerdas seperti Cimon-2 dapat mengurangi stres para astronot. Robot bisa berperilaku seperti mitra dan rekan--juga rekan kerja--karena mendukung pekerjaan luas pada eksperimen, pemeliharaan, dan perbaikan.

Selain stres karena tugas kerja, stres berpotensi timbul dari isolasi jangka panjang atau dinamika kelompok selama misi jangka panjang. Manfaat ini juga bisa diterapkan di Bumi karena dunia saat ini sedang mengalami isolasi di tengah pandemi Covid-19.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement