Jumat 17 Apr 2020 20:26 WIB

KKP: Ekspor Perikanan Naik di Tengah Pandemi Covid-19

Nilai ekspor hasil perikanan Indonesia pada Maret 2020 mencapai 427,71 juta dolar AS.

Nelayan mengangkut hasil tangkapan ikannya ke Tempat Pelelangan Ikan. ilustrasi
Foto: Antara/Arnas Padda
Nelayan mengangkut hasil tangkapan ikannya ke Tempat Pelelangan Ikan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan ekspor perikanan pada triwulan I-2020 mengalami kenaikan di tengah wabah Virus Corona baru atau Covid-19. Peningkatan eskpor perikanan ini didorong upaya pelaku usaha mencari pasar baru setelah adanya pembatasan perdagangan ke China.

"Kenaikan nilai ekspor perikanan Indonesia selama periode Januari-Maret 2020 dipengaruhi oleh penutupan dan pembatasan impor ke China sejak awal tahun 2020 akibat wabah Corona," kata Dirjen Penguatan Sumber Daya Saing KKP Nilanto Perbowo di Jakarta, Jumat (17/4).

Baca Juga

Menurut Nilanto Perbowo, fenomena Covid-19 menyebabkan aktivitas negara eksportir seperti Indonesia juga membelokan arah ekspor ke pasar AS dan Eropa sebagai pasar terbesar untuk komoditas udang dan Tuna-Tongkol-Cakalang (TTC).

Tak hanya itu, ujar dia, kenaikan ekspor terutama untuk bahan baku olahan, pasokan retail, ikan yang siap saji dan tahan lama seperti ikan kaleng.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor hasil perikanan Indonesia pada Maret 2020 mencapai 427,71 juta dolar AS atau meningkat 6,34 persen dibanding ekspor Februari 2020. Sementara dibanding Maret 2019 meningkat 3,92 persen.

Sedangkan secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama Januari-Maret 2020 mencapai 1,24 miliar dolar AS atau meningkat 9,82 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.

Demikian pula volume ekspor Januari-Maret 2020 mencapai 295,13 ribu ton atau meningkat 10,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.

Amerika Serikat menempati urutan pertama dari lima negara tujuan utama ekspor selama Januari–Maret 2020. Nilai ekspor ke negeri Paman Sam tersebut mencapai 508,67 juta dolar AS (40,97 persen), diikuti China dengan 173,22 juta dolar AS (13,95 persen).

Dari sisi komoditas, udang mendominasi ekspor ke negara-negara tersebut dengan nilai mencapai 466,24 juta dolar AS (37,56 persen), disusul tuna-tongkol-cakalang dengan nilai 176,63 juta dolar AS (14,23 persen).

Kemudian cumi-sotong-gurita dengan nilai 131,94 juta dolar AS (10,63 persen), serta rajungan-kepiting dengan nilai 105,32 juta dolar AS (8,48 persen) dan rumput laut dengan nilai 53,75 juta dolar AS (4,33 persen).

“Selain mengalihkan ekspor dari China ke AS dan Eropa, Indonesia juga memanfaatkan dengan mengisi pangsa pasar ekspor milik China yang menurun akibat pandemi Covid-19," ucapnya.

Sebelumnya, KKP juga menyatakan layanan sertifikasi ekspor perikanan dari beberapa negara selama periode Januari hingga Maret 2020 diketahui mengalami peningkatan di tengah merebaknya pandemi Covid-19.

"Memang ekspor ke China mengalami penurunan di periode yang sama tahun lalu. Tapi di sejumlah negara, ekspor kita meningkat," kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendaian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina.

Menurut Rina, hal itu terlihat dari tumbuhnya ekspor di beberapa negara selama periode Januari - 12 Maret 2020 dibanding periode yang sama pada 2019.

Ia memaparkan, beberapa negara tersebut antara lain Amerika Serikat sebesar 44.748,98 ton (Januari-Maret 2020) dibandingkan 36.686,99 ton (Januari-Maret 2019).

Kemudian pada periode yang sama adalah ekspor perikanan ke Thailand yang meningkat dengan total 27.264,73 ton dibanding 11.372,78 ton, lalu ekspor ke Malaysia yang sudah mencapai 15.883,49 ton dibanding 13.008,65 ton, serta ekspor ke Taiwan sebesar 7.823,77 ton dibanding 7.173,04 ton.

Negara tujuan ekspor yang mengalami peningkatan ialah Vietnam sebesar 8.105,75 ton dibanding 7.955,40 ton, Singapura sebesar 6.820,87 ton dibanding 5.883,99 ton, Korea Selatan sebesar 5.964,08 ton dibanding 4.320,34 ton, dan Arab Saudi sebesar 3.908,85 ton dibanding 3.358,19 ton.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement