Jumat 17 Apr 2020 13:58 WIB

Kemana Perginya Roh Setelah Jasad Mati?

Nabi SAW mengabarkan bahwa roh-roh itu layaknya pasukan yang dikerahkan.

Sejumlah petugas medis memasukkan peti jenazah pasien positif COVID-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (17/4/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan melatih kesiapan sarana dan tenaga medis yang sewaktu waktu dibutuhkan dalam membantu menangani pemakaman jenazah pasien positif COVID-19.
Foto: Antara/Rahmad
Sejumlah petugas medis memasukkan peti jenazah pasien positif COVID-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (17/4/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan melatih kesiapan sarana dan tenaga medis yang sewaktu waktu dibutuhkan dalam membantu menangani pemakaman jenazah pasien positif COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, Kematian berjamaah datang ketika bencana. Wabah Corona Virus Desease (Covid) 19 membuat ribuan nyawa melayang. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, sudah 146 ribu lebih nyawa dijemput malaikat maut. 

Ajal menjadi sesuatu yang pasti bagi makhluk Allah di muka bumi. Jadwal ajal manusia  sudah ditetapkan ketika roh ditiupkan oleh malaikat. Seberapa kuat pun perlindungan yang manusia buat, dia akan mati tatkala malaikat maut dijadwalkan datang untuk menjemput. Roh pun harus berpisah dengan jasad. 

Kemana sebenarnya keberadaan roh setelah mati hingga kiamat datang? Pertanyaan mengenai roh sebenarnya sudah ada pada zaman Rasulullah dan para sahabat. Allah SWT pun memerintahkan rasul-Nya untuk menjawab.  “Roh itu adalah urusan Rabb-ku,” (QS Al Israa: 85). 

Dari kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabat, cukup banyak fenomena kehidupan rohani. Dalam arti, suatu alam tersendiri yang berbeda dengan kehidupan alam nyata ini. Namun, masih banyak masalah yang tersamar sementara banyak orang mendapatkan penjelasan. Syekh Ibnu Qayyim al Jauziy dalam kitabnya, Roh, hendak mengangkat fenomena ini. 

Dalam pembahasan tentang bab tersebut, Ibnu Qayyim memulai dengan pertanyaan, apakah roh itu berada di langit atau di bumi? Apakah roh berada di surga atau neraka? Apakah ia dititipkan di badan yang bukan badannya yang dulu ditempati lalu dia disiksa atau diberi kenikmatan di dalam badan itu? Ataukah roh berdiri sendiri dalam artian terlepas dari badan. 

Ibnu Qayyim menjelaskan, Nabi SAW mengabarkan bahwa roh-roh itu layaknya pasukan yang dikerahkan. Selagi roh-roh itu saling mengenal, maka ia bersatu. Selagi roh-roh itu saling mengingkari, dia akan berselisih. 

Allah SWT juga mengambil janji dan kesaksiannya tentang Rububiyah, dengan keberadaannya sebagai makhluk yang dibentuk dan mempunyai akal.  Sebelum Allah memerintahkan para malaikat bersujud kepada Adam dan sebelum memasukkan roh itu ke badan. Badan pada saat itu berupa tanah dan air. Mereka lalu ditempatkan Allah menurut kehendak-Nya, yaitu di barzakh yang juga menjadi tempat kembalinya setelah meninggal. 

Allah Taala kemudian membangkitkan sekumpulan demi sekumpulan roh lalu ditiupkan ke dalam badan yang bermula dari mani. Hingga Ibnu Hazm berkata, “Jadi benar bahwa roh-roh itu merupakan badan yang membawa tujuan-tujuannya untuk saling mengenal atau saling mengingkari. Mereka menyadari telah diistimewakan. Allah pun menguji mereka di dunia menurut kehendak-Nya lalu mematikannya.

Mereka kembali ke alam barzakh seperti yang dilihat Rasulullah SAW pada malam Isra’ Mikraj di langit dunia. Disana, roh orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan berada di sebelah kanan Adam dan roh orang-orang yang mendapatkan penderitaan berada di sebelah kiri Adam. Hal ini terjadi ketika terputus dari segala unsur. Sementara roh para nabi dan syuhada langsung ditempatkan di surga.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement