Jumat 17 Apr 2020 13:50 WIB

PGRI Minta Pemerintah Mudahkan Akses Internet

PGRI berharap internet bisa lebih mudah diakses

Sejumlah murid sekolah dasar mengikuti proses belajar di rumah melalui siaran televisi akibat pandemi COVID-19 di Perum Widya Asri, di Serang, Banten, Selasa (14/4/2020). Mereka mengaku lebih bisa mengikuti siaran belajar di televisi karena lebih komunikatif dan sinyalnya lebih stabil dibanding melalui media internet
Foto: ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA FOTO
Sejumlah murid sekolah dasar mengikuti proses belajar di rumah melalui siaran televisi akibat pandemi COVID-19 di Perum Widya Asri, di Serang, Banten, Selasa (14/4/2020). Mereka mengaku lebih bisa mengikuti siaran belajar di televisi karena lebih komunikatif dan sinyalnya lebih stabil dibanding melalui media internet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) meminta pemerintah menyediakan kemudahan infrastruktur internet untuk menunjang penerapan belajar dari rumah akibat pendemi Covid-19.

"Jadi pemerintah hendaknya bisa membuat infrastruktur internet menjadi mudah diakses atau dijangkau," kata Ketua Umum PB PGRI Prof Unifah Rosyidi, Jumat (17/4)

Sebab, kata dia, jika penyediaan internet dibebankan kepada guru atau kepala sekolah termasuk melalui pembelian pulsa, dikhawatirkan nantinya malah tidak cukup hanya digunakan untuk kepentingan guru dan peserta didik.

Ia menyatakan sebaiknya ada dana yang disediakan pemerintah untuk provider atau perusahaan yang menyediakan layanan kepada pengguna internet, sehingga semua orang bisa merasakan manfaatnya terutama dalam kebutuhan penerapan pembelajaran dari rumah.

Sementara itu dari segi konten untuk penerapan belajar dari rumah, ia mengatakan sebaiknya guru membuat model-model yang menekankan aktivitas menyenangkan antara guru dan siswa.

Selain itu juga menyediakan model penilaian yang berubah yakni bukan merujuk pada penilaian konten, melainkan bagaimana siswa menjadi lebih bertanggung jawab serta melaporkan kegiatan selama di rumah.

Hal itu dibutuhkan sebab saat sekarang ini dikhawatirkan siswa sudah mulai jenuh melakukan penerapan belajar dari rumah.

"Sekarang mungkin saatnya kita harus mengatakan bahwa guru tidak bisa digantikan dengan teknologi," ujarnya.

Sebab nyatanya pendekatan dari manusia itu memang tidak bisa digantikan oleh teknologi. Sehingga perlu adanya kerjasama antara guru dan orang tua dalam menemani anak belajar di rumah dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan internet.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement