Jumat 17 Apr 2020 13:08 WIB

2,2 Juta Benur Udang Vaname Disalurkan Topang Ekonomi Petani

Bisnis perudangan nasional saat ini turut tertekan akibat wabah Covid-19.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Warga menunjukkan udang tangkapan nelayan pesisir Jumiang, Pamekasan, Jawa Timur, Ahad (12/4/2020). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara memberikan 2,2 juta ekor benur udang vaname kepada kelompok pembudidaya udang di Provinsi Lampung. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan hal ini merupakan bentuk dukungan KKP terhadap pembudidaya udang skala kecil yang terdampak Covid-19.
Foto: ANTARA /Saiful Bahri
Warga menunjukkan udang tangkapan nelayan pesisir Jumiang, Pamekasan, Jawa Timur, Ahad (12/4/2020). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara memberikan 2,2 juta ekor benur udang vaname kepada kelompok pembudidaya udang di Provinsi Lampung. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan hal ini merupakan bentuk dukungan KKP terhadap pembudidaya udang skala kecil yang terdampak Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara memberikan 2,2 juta ekor benur udang vaname kepada kelompok pembudidaya udang di Provinsi Lampung. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan hal ini merupakan bentuk dukungan KKP terhadap pembudidaya udang skala kecil yang terdampak Covid-19.

Slamet menyampaikan pandemi Covid-19 memicu dampak ekonomi, khususnya pada kinerja bisnis perudangan nasional. Penurunan harga udang di pasar akibat permintaan ekspor yang mengalami penurunan turut menekan nilai tambah pendapatan pembudidaya udang di berbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga

"Di sisi lain, naiknya harga pakan udang juga memicu kenaikan biaya produksi," ucap Slamet dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Jumat (17/4).

Slamet mengatakan bisnis perudangan nasional saat ini turut tertekan akibat wabah Covid-19. Namun demikian, KKP tetap mendorong agar suplai udang nasional tetap terjaga. Salah satunya dengan menjamin produksi budidaya tetap berjalan. Slamet meyakini, bisnis perudangan nasional akan kembali normal.

"Jangka pendek ini, KKP telah mengusulkan berbagai stimulus ekonomi untuk menopang bisnis perudangan nasional ini tetap berjalan. Termasuk kita lakukan intervensi langsung melalui stimulus dukungan langsung input produksi dengan sasaran utama pembudidaya udang skala kecil," ungkap Slamet.

Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara Sugeng Raharjo, mengatakan sejak awal telah menyiapkan berbagai antisipasi dalam menghadapi dampak pelemahan ekonomi akibat wabah covid-19 di kalangan pembudidaya ikan. Menurutnya, BBPBAP Jepara sebagai pusat perekayasaan perudangan nasional, telah melakukan upaya yang memang fokus dalam memberikan dukungan langsung benur udang bagi pembudidaya skala kecil.

"Hari ini tim kami berangkat ke Lampung untuk memberikan dukungan benur udang vaname sebanyak 2.208.000 ekor bagi Pokdakan Citra Jaya," ucap Sugeng.

Ia menambahkan, selama wabah Covid-19 ini pihaknya telah memberikan dukungan benur udang yang mencapai 9,9 juta ekor dan tersebar di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung. Ia menargetkan total dukungan benur mencapai 25 juta ekor ke berbagai daerah di Indonesia dalan jangka pendek ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement