Jumat 17 Apr 2020 12:40 WIB

Pertina Sepakat Pengunduran PON 2020

Pengunduran jadwal PON diharapkan tak mepet dengan Olimpiade dan SEA Games 2021.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Suasana Lokasi Venue Pon 2020 Papua, Kampung Harapan, Sentani, Jayapura, Papua, Kamis (16/4/2020). Menpora bersama Komisi X DPR sepakat menunda pelaksanaan PON XX Papua yang rencananya akan berlangsung pada 20 Oktober - 2 November 2020 karena persiapan terkendala pandemi COVID-19, untuk pelaksanaannya akan dikonsultasikan dengan Presiden Joko Widodo
Foto: ANTARA/Gusti Tanati
Suasana Lokasi Venue Pon 2020 Papua, Kampung Harapan, Sentani, Jayapura, Papua, Kamis (16/4/2020). Menpora bersama Komisi X DPR sepakat menunda pelaksanaan PON XX Papua yang rencananya akan berlangsung pada 20 Oktober - 2 November 2020 karena persiapan terkendala pandemi COVID-19, untuk pelaksanaannya akan dikonsultasikan dengan Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi corona yang belum mereda membuat sejumlah agenda olahraga diundur. Kini, pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 yang sedianya digelar 20 Oktober hingga 2 November tahun ini diwacanakan untuk diundur tahun depan.

Wakil Ketua Umum III Bidang Hubungan Antar Lembaga, PP Pertina 2016-2020, Hengky Silatang mengatakan setuju dengan pengunduran waktu pelaksanaan PON 2020. Namun, menurutnya, kalau bisa waktunya jangan terlalu dekat dengan pelaksanaan Olimpiade 2021 Tokyo maupun dengan SEA Games 2021 Vietnam.

"Kalau melihat kondisi saat ini sepertinya memang sulit untuk menggelar PON 2020 seusai dengan jadwal. Karena untuk melaksanakan PON pasti butuh peralatan dan perlengkapan dari luar negeri. Termasuk banyak yang harus dibeli dari China. Jadi dengan situasi seperti saat ini sulit rasanya untuk melakukan itu," ujar Hengky, Jumat (17/4).

Untuk pengunduran waktunya, menurut Hengky yang juga mantan petinju ini, kalau bisa jangan terlalu mepet dengan pelaksanaan multievent internasional karena pada tahun 2021 nanti ada olimpiade dan juga SEA Games 2021. Idealnya bagi atlet tinju untuk mempersiapkan diri dari satu event ke event lainnya adalah tiga bulan.

"Kalau PON memang mau mundur ya menurut saya idealnya bulan Februari atau Maret 2021. Jadi atlet masih bisa persiapan untuk Olimpiade 2021 ataupun SEA Games 2021," jelas pemilik sasana tinju di Ciseeng Bogor ini.

Namun jika pilihan waktu pengunduran PON 2020 berdekatan dengan multievent lainnya, Hengky yang juga aktif menjadi komentar tinju di TV One ini mengusulkan agar atlet yang berpotensi meraih medali di multievent yang lebih tinggi untuk tidak tampil di PON. Tetapi harus tetap ada insentif untuk atlet tersebut.

"Tim monitoring Menpora harus jeli melihat atlet yang berpeluang meraih medali di multievent seperti olimpiade ataupun SEA Games. Kalau pelaksanaan mepet, fokuskan mereka di sana. Tetapi harus ada insentif lebih kalau atlet tersebut tidak tampil di PON," jelas Hengki yang juga ketua umum Pertina DKI Jakarta. "Terus terang bagi atlet tersebut pasti lebih peluang dapat medali di PON. Dan itu artinya bonus bagi atlet dari daerah, jumlahnya lumayan besar."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement