Jumat 17 Apr 2020 05:59 WIB

Risma Sampaikan Imbauan Jaga Jarak dengan Bahasa Madura

Salah satu etnis yang cukup besar di Kota Surabaya adalah etnis Madura.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah
Risma Sampaikan Imbauan Jaga Jarak dengan Bahasa Madura
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Risma Sampaikan Imbauan Jaga Jarak dengan Bahasa Madura

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan imbauan khusus tentang jaga jarak atau social distancing dengan menggunakan bahasa Madura. Imbauan tersebut dimaksudkan untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-19. Adapun sasaran dari imbauan tersebut adalah masyarakat Madura yang tinggal di Surabaya.

Imbauan pertama, Risma meminta selalu menjaga kebersihan badan dan lingkungan. Utamanya, menjaga kebersihan tangan yang sangat gampang menularkan penyakit Covid-19. Ia juga meminta untuk menggunakan barang-barang pribadi.

Baca Juga

"Aabila menggunakan sisir orang lain yang sudah terjangkit Covid-19, maka penyakit itu (Covid-19) bisa gampang menular," kata Risma dalam imbauannya, Kamis (16/4).

Kedua, Risma mengimbau menjaga jarak minimal dua meter. Diminta juga memakai masker, supaya tidak gampang menularkan virus ke orang-orang yang ada di sekelilingnya. Ketiga, ketika memasak makanan, harus betul-betul matang 100 persen, baik direbus atau digoreng.

Imbauan keempat, para tokoh agama mulai dari Majelis Ulama Indonesia, ketua gereja, pendeta, pastur, dan juga ketua Wihara dan Pura diimbau melakukan ibadah di rumah saja. Cara tersebut penting untuk mencegah penularan Covid-19.

Risma juga menyampaikan, sebentar lagi akan memasuki Ramadhan. Para ulama, kata dia, menganjurkan tidak menggunakan tempat ibadah terlebih dahulu, seperti masjid dan surau karena risiko penularannya tinggi.

“Makanya saya meminta ibadah sholat tarawih di rumah saja, sementara tidak usah ke masjid dulu. Mari kita mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ujar Risma.

Risma juga meminta semua untuk bersama-sama berdoa kepada Tuhan yang maha pengabul doa, agama apa saja, untuk memohon ampunan dan memohon supaya badai Covid-19 bisa segera selesai. “Supaya kita semua bisa hidup normal kembali. Terima kasih banyak,” kata Risma.

Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengatakan, imbauan dengan menggunakan bahasa Madura ini merupakan salah satu upaya dalam menyosialisasikan social distancing. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Nah, salah satu upayanya adalah dengan menyampaikan imbauan menggunakan Bahasa Madura,” kata Fikser.

Menurut Fikser, Kota Surabaya terdiri dari berbagai etnis atau multietnis. Salah satu etnis yang cukup besar di Kota Surabaya adalah etnis Madura. Penjelasan menggunakan bahasa Madura tentang bahaya Covid-19 dan apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat, utamanya warga Madura yang tinggal di Surabaya.

Fikser menjelaskan, imbauan tersebut telah direkam dalam bentuk suara. Nantinya, rekaman itu akan disebakan ke lokasi yang menjadi tempat tinggal warga Madura di Surabaya. Salah satunya di Surabaya Utara dan di perkampungan padat penduduk yang mayoritas dihuni oleh warga Madura.

“Nanti akan pakai pengeras suara atau selebaran atau apalah nanti, kita akan sosialisasikan itu kepada saudara-saudara kita orang Madura,” kata Fikser.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement