Jumat 17 Apr 2020 04:35 WIB

Lego Produksi 13 Ribu APD Setiap Hari

APD tersebut diberikan pada tenaga medis yang membutuhkan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Lego menunjukkan kepedulian di tengah pandemi corona (Foto: ilustrasi lego)
Foto: Reuters
Lego menunjukkan kepedulian di tengah pandemi corona (Foto: ilustrasi lego)

REPUBLIKA.CO.ID, BILLUND -- Lego menunjukkan kepedulian di tengah pandemi corona. Perusahaan asal Denmark itu memodifikasi mesin pembuat mainan di pabrik Kota Billund untuk membuat alat pelindung diri (APD) yang sangat dibutuhkan para petugas medis.

Perwakilan Lego mengumumkan kabar tersebut pada Kamis (16/4). Lewat akun Instagram resminya, perusahaan membeberkan proses pembuatan kacamata pelindung atau visor yang terbuat dari plastik yang diproduksi sebanyak 13 ribu per hari.

Baca Juga

"Beberapa pekan lalu, seorang kolega di departemen teknik kami yang kreatif mendengar kebutuhan mendesak APD untuk menanggulangi Covid-19 di Denmark. Dia mengajak timnya untuk mencoba berbagai ide produksi," tulis Lego pada unggahan tersebut.

Lego sangat bangga dengan seluruh tim yang akhirnya bisa merealisasikan rencana tersebut. Sekitar 100 karyawan terlibat dalam proyek produksi APD, mulai dari pengembangan desain, membuat cetakan visor, juga mencari pemasok bahan baku.

Langkah nyata Lego segera mendapat apresiasi dari warganet. Ada warganet yang menyebut Lego sebagai pahlawan serta berbagai pujian lain. "Untuk aksi seperti ini saya bisa mengatakan saya bangga menjadi pelanggan Lego," tulis seorang pengguna Instagram.

Selain produksi APD, Lego juga mengumumkan akan mendonasikan setengah juta set mainan Lego senilai lebih dari 50 juta dolar AS. Mainan itu akan diberikan kepada anak-anak kurang beruntung yang membutuhkan hiburan di tengah pandemi.

Perusahaan turut menggagas kampanye #letsbuildtogether yang mengajak anak-anak tetap bermain sambil belajar selama masa sulit ini. CEO Lego Foundation John Goodwin mengatakan, pihaknya tidak ingin pandemi merenggut kebahagiaan anak-anak.

"Kita harus mendukung semua anak, termasuk yang paling rentan dalam masyarakat, memastikan mereka memiliki akses ke pendidikan, mengembangkan keterampilan yang penting bagi tumbuh kembangnya," ujar Goodwin, dikutip dari laman ABC News, Kamis (16/4).

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement