Kamis 16 Apr 2020 23:00 WIB

Rais Am PBNU: Berita Gembira Bagi yang Bersabar

Indonesia mengalami pandemi Covid-19 yang menjadi ujian.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Rais Am PBNU: Berita Gembira Bagi yang Bersabar. Seorang warga menonton siaran Dzikir Nasional secara streaming di Jakarta, Kamis (16/4). Satgas Covid-19 Majelis Ulama Indonesia bersama BNPB, Kantor Wakil Presiden, Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan Dzikir Nasional yang diselenggarakan secara streaming untuk menolak musibah pandemi Covid-19
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Rais Am PBNU: Berita Gembira Bagi yang Bersabar. Seorang warga menonton siaran Dzikir Nasional secara streaming di Jakarta, Kamis (16/4). Satgas Covid-19 Majelis Ulama Indonesia bersama BNPB, Kantor Wakil Presiden, Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan Dzikir Nasional yang diselenggarakan secara streaming untuk menolak musibah pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rais Am PBNU KH Miftahul Akhyar menjelaskan ujian yang dihadapi dunia termasuk bangsa Indonesia berupa pandemi Covid-19 merupakan bentuk Allah dalam memperkenalkan dzatnya yang memiliki sifat Yang Maha Menghendaki segala sesuatu. Sebab itu, ia mengajak umat untuk menyadari bahwa segala sesuatunya merupakan milik Allah.

"Sungguh Allah akan menguji kalian dengan sesuatu bisa kecil atau besar, berupa rasa kekhawatiran, kelaparan, kematian, sakit dan sebagainya. Orang yang sabar dan tabah dan mengetahui ini adalah ujian dari Allah maka berita gembira bagi mereka yang bersabar," kata Kiai Miftahul Akhyar saat memberi tausiyah dalam doa dan zikir untuk keselamatan bangsa yang diselenggarakan Kementerian Agama, Kamis (16/4).

Baca Juga

Sebab itu, Kiai Miftahul Akhyar juga mengajak umat bersabar dalam menghadapi pandemin Covid-19. Sementara menyambut Ramadhan, kiai Miftahul Akhyar mengakar umat menyongsongnya dengan penuh kekhusyuan namun tetap tidak mengabaikan kewaspadan terhadap Covid-19.

"Termasuk jaga jarak fisik, jaga jarak sosial, jaga jarak tidak mengadakan kerumunan," ujarnya.

Kiai Miftahul Akhyar juga berpesan warga yang berada di zona merah tetap mengerjakan ibadahnya di rumah. Sementara bagi warga yang berada di luar zona merah tetap melakukan koordinasi dengan protokol Covid-19 dalam melakukan kegiatannya.

"Menghadapi Ramadhan yang agung ini kita memohon agar bencana Covid-19 ini segera diangkat dan tinggal kita menerima kebahagiaan hadiah atas kesabaran yang kita lakukan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement