Kamis 16 Apr 2020 21:02 WIB

Kementerian BUMN Konsolidasikan RS BUMN

Sudah saatnya Indonesia serius mendorong ketahanan kesehatan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir saat kegiatan TownHall Meeting bersama seluruh Pegawai Kementerian BUMN, awal pekan ini. Kementerian BUMN mulai melakukan konsolidasi penguatan ketahanan kesehatan dengan menggabungkan sekitar 70 rumah sakit milik BUMN.
Foto: Dok. Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir saat kegiatan TownHall Meeting bersama seluruh Pegawai Kementerian BUMN, awal pekan ini. Kementerian BUMN mulai melakukan konsolidasi penguatan ketahanan kesehatan dengan menggabungkan sekitar 70 rumah sakit milik BUMN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN mulai melakukan konsolidasi penguatan ketahanan kesehatan dengan menggabungkan sekitar 70 rumah sakit milik BUMN. Hal serupa juga diterapkan pada BUMN-BUMN yang bergerak di bidang farmasi. 

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, konsolidasi rumah sakit BUMN saat ini mampu menghasilkan 2.375 kamar yang siap melayani pasien yang terinfeksi corona. BUMN farmasi juga sedang dalam proses penggabungan.

Baca Juga

"Kementerian BUMN juga sedang mengevaluasi agar adalah, bagaimana ini (konsolidasi BUMN farmasi-Red) bisa menjadi supply chain dengan RS BUMN ke depan," kata Erick di sela-sela kunjungannya untuk finalisasi persiapan sebagai RS Khusus Infeksi dan Laboratorium PCR di RS Pertamina Jaya, Jakarta, Kamis (16/4).

Ia juga sempat mengutip laporan dari majalah the Economist bahwa pandemi corona memberi kesempatan bagi negara-negara yang memiliki komitmen mengkonsolidasi segala kekuatannya untuk menjaga rantai pasok kesehatan di negara tersebut. Erick menilai sudah saatnya Indonesia serius mendorong ketahanan kesehatan.

Hal itu bisa dilakukan dengan membuat bahan baku obat dan alat kesehatan sendiri. Dengan begitu, menurut Erick, Indonesia tak perlu selalu melakukan impor untuk bahan baku obat dan alat kesehatan.

Erick menyebut pandemi corona merupakan sebuah momentum bagi bangsa ini untuk bergotong royong. Erick tak menampik besarnya tantangan dalam mewujudkan industri nasional. Namun, hal itu bukan berarti mustahil dilakukan.

"Saya berharap Kementerian BUMN terus bersinergi dengan kementerian lainnya. Kita tidak boleh punya ego sektoral," kata Erick menambahkan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement