Kamis 16 Apr 2020 21:00 WIB

Dokter Muslim di AS Pencipta Ventilator untuk 7 Pasien

Dokter sekaligus senator AS, Saud Anwar viral dengan temuan ventilator 7 pasien.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, CONNECTICUT -- Seorang dokter dari Connecticut, AS, Saud Anwar mengambil peran dalam melawan penyebaran virus corona. Bukan hanya sekedar sebagai warga Connecticut, Amerika Serikat, senator negara bagian, lebih dari itu semua, menjadi seorang dokter yang menolong para pasien.

"Saya hanya seorang dokter, yang kebetulan berada di arena publik dan kebijakan. Aku bukan pembuat kebijakan yang seorang dokter. Itu sebaliknya," kata Dokter AS keturunan Pakistan, dikutip dari Aljazirah.

Baca Juga

Nama Anwar menjadi perhatian global ketika sebuah video viral yang menunjukkan jejeran mobil di depan rumahnya yang memberikan dukungan dan apresiasi atas penemuannya. Dia membantu mengembangkan alat ventilator yang memungkinkan tujuh pasien dirawat sekaligus.

Dokter spesialis paru itu merasa penuh berkah karena bisa melayani ketika pandemi virus corona terjadi. Alat yang dikembangkannya sangat membantu pasien Covid-19 yang kasusnya melimpah di AS. Kebanyakan pasien virus corona memang tidak membutuhkan ventilator, tetapi bagi yang membutuhkan, mesin yang membantu orang bernafas bisa menyelamatkan nyawa.

Ide pengembangan alat ventilator untuk tujuh pasien dirawat sekaligus itu muncul ketika jumlah kasus di AS mulai melonjak. Banyak pemimpin wilayah di AS berebut untuk mengumpulkan persediaan ventilator, karena kekurangan alat ini dapat menyebabkan lebih banyak kematian.

Saat ide untuk perangkat muncul, Kevin Dyer dari InterPRO, perusahaan percetakan dan manufaktur 3D yang berbasis di Connecticut, menggunakan jaringannya untuk menjangkau Dr Anwar dan insinyur Robert Conley, yang memiliki Interactive Cad Solutions. Mereka bekerja sama untuk bisa membantu mengatasi masalah.

Tim itu mengembangkan alat pembagi sederhana yang dapat digunakan pada ventilator untuk membuat banyak cabang. Cara itu membuat beberapa pasien dapat dihubungkan ke mesin sekaligus.

Anwar berbagi informasi tentang perangkat ventilator di halaman Facebook-nya, termasuk video yang menunjukkan cara kerja bagian tersebut. Tim itu juga menyediakan informasi desain untuk diunduh siapa saja.

"Ada banyak antusiasme karena disediakan sebagai file yang dapat diunduh dan dibagikan yang dapat dicetak siapa pun," kata Dyer.

Menurut Dyer, desain telah diunduh sekitar 1.000 kali di lebih dari 100 negara, termasuk Zimbabwe dan Afrika Selatan pada pekan lalu. "Harapan kami adalah bahwa di suatu tempat di dunia, ketika krisis ini terus berlangsung, bahwa desain ini akan dapat membantu seseorang, di suatu tempat yang tidak memiliki akses ke semua teknologi yang kita miliki di AS," kata Dyer.

Meski pembuatan tersebut merupakan kerja tim, Dyer melihat Anwar sosok yang memang pantas mendapatkan apresiasi yang dilakukan oleh masyarakat. "Tanpa kemauan (Anwar) untuk terlibat, tanpa dia terbuka terhadap gagasan (alat ventilator) itu akan benar-benar kemana-mana," katanya.

Namun, Anwar menyatakan, pertempuran melawan virus corona dimulai dengan memastikan petugas medis memiliki perlindungan dan peralatan yang diperlukan. Ketika orang menyamakan pandemi saat ini dengan perang, menurutnya, maka petugas kesehatan, dokter, perawat, terapis pernapasan, dan bantuan perawat adalah prajurit garis depan.

Anwar mengingatkan mereka membutuhkan perlindungan dan dukungan. Menurutnya, perlu ada investasi pada keselamatan mereka, di samping perlindungan untuk masyarakat. Sebab, dia menilai, kedua hal tersebut harus diperhatikan agar kekuatan kesehatan dapat bekerja.

AS melaporkan jumlah kasus mencapai 644,348 dengan kematian 28,554 pada Kamis. Wilayah yang paling terdampak, New York mencatat 752 kematian dengan total hampir 11.600 sejak wabah dimulai. Angka-angka itu tidak termasuk sekitar 4.000 lebih kematian di Kota New York yang menurut pejabat kota mungkin disebabkan oleh virus, tetapi belum dikonfirmasi oleh tes laboratorium. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement